Suhu panas terasa di negara bagian Rajasthan, Haryana dan New Delhi. Gelombang panas telah menewaskan lebih dari 6.500 orang di negara terpadat kedua di dunia sejak 2010.
Para ilmuwan menuturkan, perubahan iklim membuat suhu lebih panas. Selain itu, gelombang panas jadi lebih sering terjadi di sana.
Dilansir dari AFP, Jumat, 2 Juli 2021, New Delhi mencatat temperatur udara 43,1 derajat Celcius pada Kamis kemarin. Hari ini, suhu kembali melonjak hingga 41 derajat Celcius.
"Suhu tetap lebih dari tujuh derajat Celcius di atas normal untuk tahun ini," ucap Badan Meteorologi India yang mengklasifikasikan perubahan iklim ini sebagai 'panas ekstrem parah'.
Departemen cuaca mengeluarkan peringatan gelombang panas di negara bagian gurun Rajasthan dan Pakistan. Peramal cuaca mengatakan, beberapa tempat terpencil akan menyaksikan badai petir.
Baca juga: Gelombang Panas di Kanada Hancurkan Wilayah Lytton Akibat Kebakaran
Panas yang hebat telah mendorong konsumsi daya karena semakin banyak orang beralih ke pendingin udara. Konsumsi daya di New Delhi hampir 7.000 megawatt pekan ini. Angka tersebut lebih banyak hingga 15 persen di tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News