"Karena awan tiba-tiba muncul di atas Danau Lhonak di utara Sikkim, banjir bandang terjadi di Sungai Teesta di Lembah Lachen," kata juru bicara badan pertahanan lokal Letkol Mahendra Rawat, seperti dikutip dari laman Anadolu Agency.
"Beberapa bangunan militer di sepanjang lembah terkena dampaknya dan upaya sedang dilakukan untuk memastikan rinciannya," sambungnya.
Otoritas lokal mengatakan bahwa aliran air dari Bendungan Chungthang "menyebabkan peningkatan permukaan air secara tiba-tiba hingga setinggi 15-20 kaki di bagian hilir."
Hal tersebut menyebabkan kendaraan Angkatan Darat yang diparkir di Bardang dekat Singtam terkena dampak banjir bandang.
"Dua puluh tiga personel dilaporkan hilang, dan beberapa kendaraan dilaporkan terendam di bawah lumpur," ujar pernyataan pihak berwenang Sikkim, seraya menambahkan bahwa operasi pencarian masih berlangsung.
Juli lalu, setidaknya 15 orang tewas dalam banjir dan tanah longsor yang dipicu oleh hujan muson yang melanda wilayah utara India. Sementara Ibu Kota, New Delhi diguyur curah hujan terbanyak dalam beberapa dekade.
Jalan di beberapa bagian ibu kota terendam air setinggi lutut karena digenangi air hujan 153mm, curah hujan tertinggi dalam satu hari di bulan Juli dalam 40 tahun.
Baca juga: Banjir Akibat Badai Melanda India, 15 Warga Tewas
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News