Semua kasino di Makau serta tempat-tempat usaha non-esensial lainnya akan ditutup selama satu pekan, sementara masyarakat diminta untuk selalu berada di dalam rumah.
"Polisi akan memonitor pergerakan masyarakat, dan hukuman berat akan dijatuhkan kepada mereka yang melanggar aturan," ujar keterangan otoritas Makau, dikutip dari The Straits Times.
Rumah sakit, farmasi, supermarket dan pasar makanan segar adalah beberapa tempat usaha esensial yang masih diperbolehkan buka.
Otoritas kesehatan Makau telah mencatat sekitar 1.500 infeksi Covid-19 sejak pertengahan Juni lalu. Menurut data pemerintah, saat ini ada sekitar 19 ribu orang yang sedang menjalani karantina wajib.
Lebih dari 30 zona di Makau yang dinilai berisiko tinggi menerapkan penguncian (lockdown), yang artinya semua orang tidak boleh keluar masuk untuk setidaknya lima hari. Pemerintah Makau tidak menerapkan lockdown penuh, namun berbagai pembatasan ini telah mematikan sebagian besar aktivitas di kota administrasi khusus Tiongkok tersebut.
Mengikuti arahan Tiongkok, Makau juga menerapkan kebijakan "nol Covid" dengan tujuan menghilangnya semua infeksi. Kebijakan ini bertentangan dengan yang diterapkan banyak negara, yakni berusaha hidup berdampingan bersama Covid-19.
Sebelumnya, Pemerintah Makau ragu-ragu dalam menutup kasino karena sebagian besar warga, baik langsung atau tidak, menggantungkan hidup dari sektor tersebut.
Sejumlah kasino milik perusahaan Sands China, Wynn Macau, SJM Holdings, Galaxy Entertainment, Melco Resorts, dan MGM Resorts di Makau telah tutup sejak beberapa pekan kemarin. Penutupan sudah dilakukan sebelumnya karena jumlah pejudi yang semakin menurun atau bahkan tidak ada sama sekali.
Rasa frustrasi berkembang di kalangan masyarakat Makau. Beberapa warga sempat berkelahi di pusat tes Covid-19, sementara sebagian lainnya harus mengantre selama 20 jam demi bisa mendapat layanan kesehatan.
Baca: Makau Memulai Babak Baru Tes Massal Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News