Presiden Belarusia Alexander Lukashenko (kiri) berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di Beijing, 25 April 2019. (Andrea VERDELLI / POOL / AFP)
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko (kiri) berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di Beijing, 25 April 2019. (Andrea VERDELLI / POOL / AFP)

Presiden Belarusia Sekutu Dekat Putin Kunjungi Tiongkok Pekan Depan

Willy Haryono • 25 Februari 2023 21:11
Beijing: Presiden Belarusia Alexander Lukashenko akan mengunjungi Tiongkok pada 28 Februari mendatang untuk kunjungan kenegaraan, kata Kementerian Luar Negeri Tiongkok pada Sabtu, 25 Februari 2023.
 
Lukashenko adalah sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin yang selama ini mendukung invasi Moskow ke Ukraina sejak 24 Februari tahun lalu. Belarusia dipandang sebagai negara yang bergantung pada Rusia, baik secara finansial maupun politik.
 
"Atas undangan Presiden Tiongkok Xi Jinping, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Tiongkok dari tanggal 28 Februari hingga 2 Maret," kata juru bicara Kemenlu Tiongkok Hua Chunying, dikutip dari laman Al Jazeera.

September lalu, Xi dan Lukashenko mengumumkan kemitraan strategis saat bertemu di kota Samarkand, Uzbekistan.
 
Setahun lalu, Belarusia, yang berbatasan dengan Ukraina dan Rusia, mengizinkan Rusia menggunakan wilayahnya sebagai landasan peluncuran untuk menyerang Ukraina. Lukashenko mengatakan awal bulan ini bahwa Belarusia siap melakukannya lagi.
 
Baca juga:  Belarusia Dukung Penuh Rusia dalam Melawan Neo-Nazi di Ukraina
 
Ukraina telah menyuarakan keprihatinan selama berbulan-bulan bahwa Belarusia dapat bergabung lagi dalam perang bersama Rusia.
 
Dalam panggilan telepon Jumat lalu, Menteri Luar Negeri Tiongkok Qin Gang mengatakan kepada Menlu Belarusia Sergei Aleinik bahwa Beijing bersedia bekerja sama dengan Minsk untuk memperdalam kepercayaan politik timbal balik.
 
Tiongkok juga akan terus mendukung Belarusia dalam mempertahankan stabilitas nasionalnya, dan akan menentang upaya "kekuatan eksternal" yang berpotensi mencampuri urusan dalam negeri atau menjatuhkan sanksi "ilegal" terhadap Minsk, kata Qin kepada Aleinik.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan