Juru Bicara Polisi Khalid Zadran mengatakan, 33 orang lainnya terluka dalam ledakan itu.
Saksi mata mengatakan bahwa ledakan kuat terdengar di lingkungan Kabul utara. Kuatnya daya ledak telah menghancurkan jendela di gedung-gedung di dekatnya.
Baca: Ledakan Terbaru di Masjid Kabul, 3 Jemaah yang Salat Magrib Tewas. |
Tidak ada klaim tanggung jawab langsung atas ledakan itu dan pihak berwenang tidak secara terbuka menyalahkan.
Taliban mengatakan, mereka memulihkan keamanan di negara yang dilanda perang, yang telah mengalami penurunan kekerasan secara keseluruhan sejak kelompok itu mengambil alih dan mengalahkan pemerintah yang didukung AS setahun lalu. Namun, beberapa serangan besar, beberapa diklaim oleh Islamic State (ISIS), telah terjadi di pusat-pusat kota dalam beberapa bulan terakhir.
Sebuah rumah sakit darurat yang dioperasikan oleh sebuah LSM Italia yang mengkhususkan diri dalam merawat korban perang mengatakan, dalam sebuah pernyataan telah menerima 27 orang, termasuk lima anak-anak, yang terluka dalam ledakan tersebut.
“Sebanyak dua orang meninggal dan satu pasien meninggal di ruang gawat darurat,” ucap Direktur Emergency Hospital Afghanistan Stefano Sozza, seperti dikutip AFP, Kamis 18 Agustus 2022.
Pada Agustus rumah sakit telah merawat 80 pasien dari enam peristiwa korban massal yang berbeda, yang meliputi insiden besar seperti ledakan dan penembakan massal.
"Negara ini menderita akibat konflik yang sangat panjang yang telah merusak masa depannya," pungkas Sozza.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News