Dialog ini akan menyediakan platform bagi para pemimpin perempuan di bidang politik, bisnis, serta masyarakat untuk bertukar pandangan dan berbagi ide.
Para peserta nantinya akan membahas tantangan bersama, pendekatan kebijakan, dan kerja sama dalam kesetaraan gender, serta dampak covid-19 pada perempuan dan anak-anak.
"Kedua menteri berkomitmen untuk melindungi hak perempuan dan anak-anak serta memastikan mereka memiliki akses penuh pada kesempatan-kesempatan sosial dan ekonomi di seluruh kawasan," demikian dikutip dari pernyataan Kedutaan Besar Australia di Jakarta, Selasa, 8 Maret 2022.
Baca juga: Sekolah Indonesia Pelangi Dekatkan RI dengan Publik Australia
Menlu Retno dan Payne, kata kedutaan, memahami dampak kesehatan, sosial, kemanusiaan, dan ekonomi yang signifikan dari krisis covid-19 di Australia, Indonesia, dan kawasan yang lebih luas.
"Termasuk dampak yang tidak proporsional terhadap perempuan dan anak perempuan," sambung mereka.
Sementara itu, Menlu Retno Marsudi, dalam keterangan tertulis mengatakan, peran perempuan sangat penting untuk menciptakan respons yang komprehensif, dan inklusif terhadap pandemi.
"Perempuan telah menjadi agen perubahan, seiring dengan upaya untuk menciptakan kondisi new normal di era pasca pandemi," tuturnya.
Retno yakin bahwa dialog ini akan berkontribusi pada promosi berkelanjutan atas kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dan anak perempuan di Asia Tenggara dan Australia.
Hasil dialog diharapkan dapat melengkapi dan memperkuat upaya serupa yang sedang dilakukan di forum-forum regional dan internasional lainnya, seperti PBB, G20, dan ASEAN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News