Arahan itu meningkatkan tekanan pada pihak berwenang Hong Kong untuk menangani lonjakan kasus harian Covid-19.
Xi menginstruksikan Wakil Perdana Menteri Tiongkok Han Zheng untuk menyampaikan seruan tersebut secara langsung kepada Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam.
"Presiden menunjukkan kepeduliannya terhadap penduduk Hong Kong terkait kasus Covid-19 yang terus meningkat," lapor surat kabar Wen Wei Po dan Ta Kung Pao, dikutip oleh Channel News Asia, Rabu, 16 Februari 2022.
Pernyataan itu muncul satu hari usai Carrie Lam mengatakan bahwa respons pemerintah terhadap wabah varian Covid-19 Omicron tidak memuaskan. Menurut Lam, rumah sakit dan staf medis di Hong Kong tetap kewalahan.
Karena tinginya angka kasus, Carrie Lam masih membuka peluan untuk menunda pemilu Hong Kong bulan depan.
Sejauh ini, Carrie Lam belum mengonfirmasi apakah dirinya akan kembali mencalonkan diri atau tidak. Belum ada tokoh besar yang menyatakan pencalonan mereka dalam pemilu Hong Kong, sebuah situasi yang sangat tidak biasa karena pemilu hanya tersisa lima pekan lagi.
Baca: Hong Kong Memulai Pemilu di Bawah Sistem Elektoral 'Patriot'
Infeksi Covid-19 di Hong Kongmelonjak 20 kali lipat pada setiap harinya sejak awal Februari. Carrie Lam mengatakan, pihak berwenang tidak dapat lagi mengikuti mandat pengujian dan isolasi.
Puluhan pasien dirawat di ruang terbuka darurat di luar pusat medis Hong Kong pada Selasa kemarin, karena beberapa rumah sakit beroperasi dengan kapasitas lebih dari 100 persen. Otoritas Hong Kong mencatat tambahan 1.619 infeksi sepanjang Selasa kemarin.
"Pemerintah harus memobilisasi semua kekuatan dan sumber daya untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan keselamatan dan kesehatan rakyat Hong Kong serta memastikan stabilitas masyarakat," kata Xi menurut surat kabar itu.
Hong Kong mencatat sekitar 26.000 infeksi sejak awal pandemi, termasuk lebih dari 200 kematian. Angka ini jauh lebih sedikit dibanding kota-kota besar lainnya di Tiongkok.
Namun, para ahli medis telah memperingatkan kasus di Hong Kong dapat melonjak menjadi 28.000 per hari pada akhir Maret mendatang. Hal ini dapat diperparah tingkat keraguan masyarakat terhadap vaksin, terutama di kalangan orang tua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News