Pengiriman pamflet dipastikan akan memperburuk ketegangan antara Korsel dan Korut.
Dikutip dari laman India Today, Selasa 23 Juni 2020, aktivis Park Sang-hak mengatakan bahwa organisasinya telah menerbangkan 20 balon besar yang membawa 500 ribu pamflet, uang kertas senilai USD2000, dan beberapa buku kecil.
Pengiriman pamflet dan benda lainnya dengan menggunakan balon itu dilakukan dari kota Paju di area perbatasan pada Senin malam.
Park, sebelumnya adalah warga Korut yang lari ke Korsel, mengatakan bahwa aksi pengiriman pamflet ini merupakan "perjuangan mencari keadilan" bagi seluruh masyarakat Korut.
Menyebut pemimpin Korut Kim Jong-un sebagai "sosok jahat," Park mengaku akan terus mengirim pamflet propaganda anti-Pyongyang. "Meski warga Korut telah menjadi budak tanpa hak-hak dasar, mereka juga tidak punya hak untuk mengetahui kebenaran?" tanya Park.
Otoritas Korsel bertekad akan melarang aksi pengiriman pamflet semacam itu. Seoul juga berencana melayangkan tuntutan kepada Park dan anggota organisasi lainnya. Park menuding pemerintah liberal Korsel telah bersimpati kepada Korut atau justru takut terhadap ancaman Pyongyang.
Kakak Park, yang juga pembelot Korut, membatalkan rencana merilis botol berisi nasi kering dan masker dari area pesisir di perbatasan.
Ketegangan terbaru Korut dan Korsel dipicu beredarnya pamflet anti-Pyongyang di perbatasan. Korut melampiaskan kekesalannya dengan meledakkan kantor penghubung anti-Korea beberapa hari lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News