Petugas gabungan bergerak ke wilayah tersebut usai mendapat informasi mengenai adanya empat hingga lima militan.
Sejumlah sumber dari kepolisian mengatakan kepada kantor berita Anadolu Agency bahwa para militan diduga kuat terkait dengan kelompok Hizbul Mujahideen. Baku tembak terjadi usai sejumlah militan melepaskan tembakan ke arah polisi.
Masih dari sumber kepolisian, tiga petugas gabungan India terluka dalam baku tembak tersebut.
Ini merupakan baku tembak kedua di distrik Shopian dalam 24 jam terakhir. Dalam ketegangan sebelumnya, lima militan telah berhasil dilumpuhkan petugas. Jika angkanya digabung, maka total militan yang tewas dalam operasi di Shopian berjumlah sembilan.
Di tengah ketegangan ini, Pemerintah India masih memutus akses internet di seantero distrik Shopian.
Terlepas dari berbagai seruan untuk melakukan gencatan senjata, aksi kekerasan di Kashmir India masih terus berlangsung.
Maret lalu, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mendesak kubu bertikai di seantero global, termasuk di Kashmir, untuk meletakkan senjata dan bersama-sama memerangi virus korona (covid-19).
Kashmir adalah wilayah sengketa yang sama-sama diklaim penuh oleh India dan Pakistan. Sedikit area di Kashmir juga diklaim Tiongkok.
Sejak Kashmir dipartisi pada 1947, India dan Pakistan telah terlibat dalam tiga perang, yakni di tahun 1948, 1965, dan 1971. Dua dari tiga perang itu dipicu perebutan status kepemilikan Kashmir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News