Agensi Meteorologi Jepang (JMA) merevisi magnitudo dari laporan awal 7,2 menjadi 6,9. JMA sempat memperingatkan ancaman gelombang tsunami hingga setinggi 1 meter di pesisir Miyagi.
Selain peringatan tsunami, otoritas Miyagi juga sempat mengeluarkan perintah evakuasi kepada ribuan warga. Gempa ini diyakini sebagai guncangan susulan dari gempa kuat 2011 yang juga melanda area tersebut.
"KBRI Tokyo telah berkoordinasi dengan sejumlah perwakilan WNI di wilayah tersebut untuk memonitor kondisi WNI. Sampai saat ini belum ada laporan adanya WNI terdampak gempa," ujar keterangan tertulis KBRI Tokyo yang diterima Medcom.id pada Minggu, 21 Maret 2021.
"KBRI terus monitor kondisi pascagempa melalui media lokal, laporan otoritas maupun informasi dari masyarakat," lanjutnya.
Bagi WNI yang mengalami kesulitan apapun terkait gempa kali ini, diimbau untuk menghubungi Hotline KBRI Tokyo di nomor +81 90-3506-8612 atau +81 80-4940-7419.
Baca: Gempa Magnitudo 6,9 Guncang Jepang, Sempat Picu Peringatan Tsunami
Februari lalu, gempa magnitudo 7,3 mengguncang wilayah Fukushima, Jepang. KBRI Tokyo mengonfirmasi tidak ada korban WNI dalam guncangan tersebut.
Berdasarkan data Imigrasi Jepang per Juni 2020, total WNI di Jepang adalah 66.084 WNI. Di wilayah paling terdampak, yaitu Fukushima sebanyak 540 WNI dan Miyagi sebanyak 984 WNI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id