PLTN Fukushima Daiichi terlihat di kejauhan dari pesisir kota Futaba, Jepang pada 10 Maret 2021. (Kazuhiro NOGI / AFP)
PLTN Fukushima Daiichi terlihat di kejauhan dari pesisir kota Futaba, Jepang pada 10 Maret 2021. (Kazuhiro NOGI / AFP)

Tiongkok Sebut Pembuangan Air Fukushima "Tidak Bertanggung Jawab"

Willy Haryono • 13 April 2021 11:57
Beijing: Tiongkok mengecam Jepang yang berencana merilis lebih dari satu juta ton air radioaktif dari pembangkit listrik tenaga nuklir ke laut. Menurut Tiongkok, rencana tersebut "sangat tidak bertanggung jawab."
 
Pemerintah Jepang berkukuh perilisan dari PLTN Fukushima Daiichi aman karena air di fasilitas tersebut sudah disaring dengan teknologi canggih yang membuat hampir semua elemen radioaktifnya hilang.
 
Namun tetap saja rencana tersebut memicu kecaman dari dalam dan luar negeri.

Menurut Tiongkok, rencana Jepang dapat menganggu kesehatan publik dan dilakukan "tanpa mempertimbangkan suara oposisi dari masyarakat domestik dan asing."
 
"Pendekatan ini sangat tidak bertanggung jawab dan akan merusak kesehatan pubkik secara serius. Rencana ini juga dapat merusak berbagai kepentingan vital masyarakat di sejumlah negara tetangga," kata Kementerian Luar Negeri Tiongkok, dilansir dari laman The Straits Times pada Selasa, 13 April 2021.
 
Baca:  Jepang Putuskan Buang Limbah Radioaktif Fukushima ke Laut
 
Beijing menegaskan, lautan adalah "properti umum umat manusia," dan pembuangan limbah nuklir "bukan hanya masalah domestik Jepang."
 
"Kami akan terus memonitor perkembangan ini bersama komunitas internasional," tutur Kemenlu Tiongkok.
 
PLTN Fukushima Daiichi telah menghasilkan banyak air radioaktif sejak terjadinya insiden kebocoran akibat gempa dan tsunami pada 2011. Air dalam jumlah besar dibutuhkan untuk mendinginkan reaktor nuklir di fasilitas tersebut.
 
Jumlah air yang terakumulasi di fasilitas tersebut diperkirakan mencapai 1,25 juta ton.
 
Operator Fukushima Daiichi, Tokyo Electric Power Company Holdings Inc. mengestimasi perilisan air limbah radioaktif akan dimulai sekitar dua tahun dari sekarang. Setelah itu, proses perilisannya hingga usai diperkirakan memakan waktu berdekade-dekade.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan