Menurut laporan kantor berita CCTV, kebocoran gas karbon monoksida terjadi di tambang Diaoshuidong di kota Chongqing pada Jumat kemarin. Pada Sabtu pagi, 18 korban tewas dan satu pekerja yang selamat berhasil ditemukan.
Insiden terjadi saat para pekerja sedang membongkar peralatan pengeboran. Tambang itu sudah ditutup selama dua bulan sebelum terjadinya insiden.
Tim investigator sedang berusaha mencari tahu penyebab terjadinya kebocoran. Pada 2013, insiden di tambang yang sama telah menewaskan tiga orang.
Kecelakaan kerja di area tambang merupakan sesuatu yang biasa terjadi di Tiongkok. Biasanya penyebab insiden adalah buruknya standar keamanan dan lemahnya regulasi terkait operasional pertambangan.
September lalu, 16 pekerja tewas dalam insiden di sebuah tambang lainnya di pesisir Chongqing. Insiden terjadi saat alat conveyor belt di dalam tambang terbakar, yang menghasilkan gas karbon monoksida dalam jumlah berbahaya.
Baca: Belasan Pekerja yang Terjebak di Tambang Tiongkok Dipastikan Tewas
Dua tahun lalu, tujuh pekerja tambang tewas di Chongqing usai sebuah bagian penghubung di dalam tambang rusak dan jatuh ke dalam sebuah cerobong.
Pada Oktober 2018, 21 pekerja tewas di provinsi Shandong usai tekanan di dalam sebuah tambang menyebabkan bebatuannya retak dan pecah. Bebatuan itu memblokade akses keluar masuk ke tambang. Hanya satu pekerja yang ditarik dalam kondisi selamat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News