Pemerintah akan membiarkan pembatasan infeksi pada mobilitas dan perdagangan berakhir pada Minggu di lima prefektur di mana virus tampaknya telah memuncak. Namun, pembatasan akan diperpanjang hingga 6 Maret di 17 wilayah lain di mana tingkat infeksi masih relatif tinggi.
"Prioritas ke depan adalah mencoba menekan kasus serius dan kematian di antara orang tua," Shigeru Omi, penasihat kesehatan utama Jepang, mengatakan kepada wartawan setelah pertemuan panel, seperti dikutip The Straits Times, Jumat 18 Februari 2022.
Rencana tersebut diharapkan akan disetujui secara resmi pada Jumat ini.
NHK melaporkan angka kematian baru yang tercatat naik ke rekor 271 pada Kamis. Ini adalah ketiga hari berturut-turut Jepang mencatat angka kematian lebih dari 200.
“Tercatat 2.446 kematian sejauh ini sepanjang Februari. Ini sudah menjadi bulan paling mematikan kedua dalam pandemi yang sudah berjalan dua tahun,” laporan NHK.
Sebuah panel ahli kesehatan mengatakan minggu ini bahwa lonjakan kasus yang disebabkan oleh varian Omicron yang menular tampaknya telah memuncak. Tetapi rawat inap dan kematian kemungkinan akan terus berlanjut, terutama di kalangan orang tua.
Profesor Universitas Kyoto Hiroshi Nishiura memperkirakan bahwa gelombang Omicron akan merenggut 4.339 nyawa antara Januari dan 20 April, dengan lebih dari 70 persen korban berusia 80-an atau lebih. “Jumlah itu dapat dikurangi tergantung pada perkembangan tembakan booster,” menurut Nishiura.
Perdana Menteri Fumio Kishida telah berjanji untuk mempercepat program vaksin booster untuk warga Jepang. Sejauh ini vaksin booster di Negeri Sakura baru mencapai 12 persen dari populasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News