Partai Fiji First di bawah Bainimarama dan koalisi pimpinan Rabuka diproyeksikan mengamankan 26 kursi di parlemen yang memiliki total 55 kursi, menurut penghitungan Kantor Pemilu Fiji yang diunggah secara daring.
Mengutip dari laman Malay Mail, hasil menggantung ini menutup kampanye penuh gejolak di Fiji, yang ditandai tuduhan penipuan dan seruan agar militer ikut mengintervensi.
Pemerintahan baru Fiji kemungkinan baru bisa dibentuk melalui proses negosiasi panjang. Petahana dan oposisi kini sudah mulai mendekati partai Sosial Demokrat, yang meraih tiga kursi parlemen.
Sosial Demokrat dipimpin Viliame Gavoka yang sangat religius, yang juga merupakan mantan ketua Persatuan Rugbi Fiji. Gavoka diketahui pernah berselisih paham dengan Bainimarama dan Rabuka.
Fiji adalah negara kecil yang hanya berpenduduk 900.000 orang. Tetapi hasil pemilu Fiji memiliki dampak signifikan di kawasan.
Gavoka ditangkap pada 2010 karena meneruskan surat elektronik ke operator pariwisata yang menampilkan seorang pendeta Fiji yang secara keliru menubuatkan bahwa gelombang tsunami akan datang. Putrinya menikah dengan tangan kanan Bainimarama, Jaksa Agung Aiyaz Sayed-Khaiyum yang berpengaruh.
Hak tanah untuk Penduduk Asli Fiji dan pendidikan tinggi gratis adalah beberapa kebijakan utama Partai Sosial Demokrat.
Demokrat Sosial awal pekan ini bergabung dengan koalisi lima partai politik lainnya. Mereka menyerukan agar penghitungan suara segera dihentikan dan diselidiki.
Bainimarama merebut kekuasaan melalui kudeta tahun 2006, dan melegitimasi pemerintahannya dengan kemenangan pemilu langsung pada 2014 dan 2018.
Baca: PM Fiji Bersumpah Terima Hasil Pemilu Jika Dirinya Kalah
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News