Kapal penjaga pantai Tiongkok dan Filipina bersitegang di Laut China Selatan. (AFP)
Kapal penjaga pantai Tiongkok dan Filipina bersitegang di Laut China Selatan. (AFP)

China dan Filipina Saling Tuduh atas Tabrakan Kapal di Laut China Selatan

Willy Haryono • 01 September 2024 10:34

Beijing: Tiongkok dan Filipina kembali bersitegang dan saling tuduh atas terjadinya tabrakan antara kedua kapal pada hari Sabtu kemarin di Laut China Selatan. Ini merupakan ketegangan terbaru antar kedua negara di perairan sengketa tersebut.

Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di media sosial, juru bicara penjaga pantai Tiongkok Liu Dejun mengatakan bahwa sebuah kapal Filipina bermanuver dan sengaja menabrak kapal penjaga pantai Tiongkok dengan cara yang tidak profesional dan berbahaya.

Pejabat Filipina di Manila mengatakan bahwa kapal penjaga pantai mereka, BRP Teresa Magbanua, ditabrak tiga kali oleh penjaga pantai Tiongkok tanpa alasan apa pun, yang menyebabkan kerusakan pada kapal Filipina.

Melansir dari The Week, Minggu, 1 September 2024, tabrakan ini adalah konfrontasi kedua dalam beberapa hari di dekat Sabina Shoal, sekitar 140 kilometer di sebelah barat provinsi Filipina Palawan, di zona ekonomi eksklusif Filipina yang diakui secara internasional.

Kapal Filipina, Magbanua, telah berlabuh di Sabina sejak pertengahan April setelah Manila menduga bahwa Tiongkok mungkin membangun sebuah instalasi untuk merebut atol tak berpenghuni itu.

Pemerintah Tiongkok menyimpan kecurigaan yang sama, dan baru-baru ini mengajukan protes diplomatik terhadap Filipina karena kehadiran kapal itu dalam waktu lama di Sabina Shoal.

Tiongkok dengan cepat memperluas militernya dan menjadi semakin tegas dalam mengejar klaimnya atas hampir seluruh Laut China Selatan, perairan yang sangat penting bagi perdagangan internasional.

Konflik Laut China Selatan

Ketegangan telah menyebabkan konfrontasi yang lebih sering, terutama dengan Filipina, dan dapat menyeret Amerika Serikat (AS), yang terikat oleh perjanjian untuk membela Filipina. Sengketa teritorial yang sudah berlangsung lama juga melibatkan penggugat lain termasuk Vietnam, Taiwan, Malaysia, dan Brunei Darussalam.

Tiongkok telah menolak putusan panel arbitrase yang didukung PBB yang meniadakan hampir semua klaimnya yang berdasarkan sejarah di Laut China Selatan.

Komodor Jay Tarriela dari penjaga pantai Filipina mengatakan dalam jumpa pers di Manila bahwa Magbanua telah menurunkan jangkarnya lagi dan tidak akan mundur dari Sabina Shoal meski ada gangguan, aktivitas intimidasi, dan tindakan eskalasi dari penjaga pantai Tiongkok.

Video yang dirilis penjaga pantai Filipina tampak memperlihatkan Magbanua ditabrak oleh kapal penjaga pantai Tiongkok.

AS mengutuk berbagai pelanggaran hukum internasional yang berbahaya oleh Tiongkok, termasuk penabrakan yang disengaja hari ini terhadap BRP Teresa Magbanua saat sedang melakukan operasi yang sah di dalam Zona Ekonomi Eksklusif Filipina.

“Kami mendukung Filipina dalam menegakkan hukum internasional,” tulis Duta Besar AS untuk Manila MaryKay Carlson di media sosial X.

Washington telah berulang kali memperingatkan bahwa mereka berkewajiban untuk membela Manila jika pasukan Filipina diserang di Laut China Selatan.
 
Baca juga:  Tiongkok Bantah Anggapan Sebagai Pengganggu di ASEAN


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan