Peringatan diberlakukan pada Selasa, 4 Juli 2023 untuk bencana yang dipicu hujan di sebagian besar wilayah Tiongkok tengah dan barat daya.
"Badan meteorologi telah memperingatkan Tiongkok akan menghadapi berbagai bencana alam pada Juli, termasuk banjir, cuaca konveksi yang parah, topan dan suhu tinggi," kata media Xinhua, dikutip oleh Channel News Asia.
Puluhan rumah dan jalan rusak di provinsi Shaanxi, Tiongkok barat laut, selama hujan deras "sekali dalam lima puluh tahun" selama akhir pekan.
Hujan deras di wilayah Mongolia Dalam menyebabkan banjir bandang pada hari Minggu, menewaskan satu orang dan menyebabkan dua orang hilang.
Petugas provinsi juga mengatakan lebih dari 10.000 orang di provinsi Hunan tengah dievakuasi dari banjir pekan lalu yang merusak lebih dari 2.000 rumah.
Media Tiongkok menerbitkan rekaman mobil yang hanyut di jalan yang banjir di Hunan minggu lalu, dan semburan air yang keruh melewati blok apartemen dan toko.
Sejak Jumat, petugas penyelamat di berbagai bagian Tiongkok selatan, termasuk provinsi barat daya Guizhou, telah memindahkan orang dan ternak ke tempat aman dari banjir dan tanah longsor.
Hujan deras mengguyur sebagian provinsi Yunnan selama akhir pekan, menyapu mobil-mobil di jalan-jalan yang tampak seperti sungai.
Tanah longsor di provinsi Sichuan, juga di barat daya, menewaskan beberapa orang pekan lalu.
Banjir itu bertepatan dengan rekor gelombang panas di bagian lain Tiongkok, dengan Pusat Meteorologi Nasional negara itu memperingatkan penduduk di ibu kota Beijing dan belasan daerah lain untuk tinggal di dalam rumah dengan suhu di atas 35 derajat Celcius.
Baca juga: Hujan Deras Menyebabkan 10 Orang Tewas di Tiongkok
Sementara itu, Tiongkok utara tetap dalam cengkeraman cuaca panas luar biasa yang terjadi lebih awal dari biasanya dan di wilayah yang lebih luas, kata Pusat Iklim Nasional. Media pemerintah melaporkan, cuaca panas diperkirakan akan berlangsung selama 10 hari lagi.
Juni kemarin, Beijing melewati total 14 hari suhu melebihi 35 derajat Celcius. Angka ini menyamai rekor pada Juli 2000.
Para ilmuwan mengatakan peningkatan suhu global - yang sebagian besar disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil - memperparah cuaca ekstrem di seluruh dunia, dan banyak negara di Asia telah mengalami gelombang panas yang mematikan dan rekor suhu dalam beberapa pekan terakhir.
Tiongkok adalah penghasil gas rumah kaca terbesar di dunia yang mendorong perubahan iklim, bertanggung jawab atas sekitar seperempat dari semua polusi karbon saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News