Pengunduran diri disebabkan karena Sharif adalah pemimpin aliansi oposisi yang menggulingkan Khan. Hal ini menyebabkan semakin ruwetnya krisis politik di negara tetangga India tersebut.
Krisis konstitusi selama sepekan itu telah mencapai puncaknya saat Khan kalah dalam mosi tidak percaya di parlemen. Ia kemudian digulingkan pada Minggu, 10 April lalu oleh parlemen.
Jika pengunduran diri diterima oleh ketua parlemen, Pakistan bisa menghadapi lebih dari 100 pemilihan dalam waktu dua bulan. Tentunya hal tersebut akan memberikan gangguan besar bagi Sharif dan mitra koalisinya.
Namun, Khan bisa diuntungkan dengan pemilihan tersebut. Sharif berjanji akan mengatasi menurunnya ekonomi yang menyebabkan rupee berada di titik terendah sepanjang masa.
"Jika harus menyelamatkan kapal yang tenggelam, kita butuh kerja keras dan persatuan, persatuan, dan persatuan," tegasnya, dilansir dari Malay Mail, Selasa, 12 April 2022.
Sharif memang sudah difavoritkan sebagai PM baru Pakistan. Ia adalah adik dari Nawaz Sharif, tokoh yang pernah menjadi PM di Pakistatn selama tiga periode.
Nawaz Sharif dilarang menduduki jabatan publik pada 2017 oleh Mahkamah Agung Pakistan. Ia kemudian meninggalkan Pakistan untuk keperluan pengobatan, setelah hanya menjalani beberapa bulan masa hukuman dalam kasus korupsi.
Biro Akuntabilitas Nasional Pakistan telah menyita hampir 24 properti dari Shehbaz Sharif dan anaknya, Hamza, atas tuduhan pencucian uang di tahun 2019. Pada September 2020, ia pernah ditahan di penjara selama enam bulan namun mendapat pembebasan bersyarat sembari menunggu persidangan lanjutan.
Pemungutan suara untuk memilih PM baru Pakistan berlangsung di parlemen sejak Senin petang. Shehbaz Sharif pun keluar sebagai juara, setelah sebelumnya memimpin gerakan oposisi untuk menumbangkan Imran Khan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id