Logo perusahaan Pfizer. (AFP)
Logo perusahaan Pfizer. (AFP)

Tiongkok Setujui Penggunaan Bersyarat Obat Covid-19 Paxlovid

Marcheilla Ariesta • 12 Februari 2022 13:40
Beijing: Tiongkok memberikan persetujuan bersyarat untuk penggunaan pil antivirus Covid-19 buatan perusahaan Pfizer, Paxlovid. Namun, regulator obat Tiongkok berencana melakukan penelitian lebih lanjut agar obat itu bisa mendapatkan persetujuan umum.
 
Administrasi Produk Medis Nasional Tiongkok mengonfirmasi bahwa mereka telah melakukan tinjauan otorisasi darurat terhadap Paxlovid.
 
"Setelah semua prosesnya selesai, persetujuan bersyarat diberikan untuk pendaftaran obat Covid-19 Pfizer," kata badan tersebut, dilansir dari Russia Today, Sabtu, 12 Februari 2022.

Obat tersebut rencananya akan digunakan di Tiongkok untuk mengobati pasien Covid-19 yang berisiko tinggi mengalami gejala parah.
 
Sementara itu, Badan Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) telah memberikan otorisasi penggunaan darurat Paxlovid pada Desember lalu. Tak hanya di AS, obat ini juga sudah disetujui penggunaannya di Inggris, Israel, Kanada, Australia dan Uni Eropa.
 
Sedangkan di Asia, obat ini telah disetujui penggunaannya di Korea Selatan. Otoritas kesehatan Korsel akan memberikan Paxlovid kepada orang dewasa atau anak-anak berusia 12 tahun ke atas dengan bobot di atas 40 kilogram dan memperlihatkan gejala ringan hingga sedang.
 
Pemberian Paxlovid juga akan diprioritaskan kepada mereka yang berisiko mengalami gejala berat atau memiliki komorbid.
 
Baca:  Pertama di Asia, Korea Selatan Izinkan Penggunaan Pil Pfizer Paxlovid
 
Pfizer mengatakan bahwa pil Covid-19 buatan mereka menunjukkan kemanjuran hampir 90 persen dalam mencegah rawat inap dan kematian di kalangan pasien berisiko tinggi.
 
Data laboratorium terbaru memperlihatkan bahwa Paxlovid mampu mempertahankan efektivitas perlindungan terhadap Omicron yang menyebar lebih cepat dari varian Covid-19 lainnya.
 
Pfizer menyebutkan, Paxlovid memiliki efektivitas sekitar 89 persen dalam mencegah rawat inap atau kematian bila dibandingkan dengan plasebo, berdasarkan hasil interim dalam uji klinis yang melibatkan sekitar 1.200 orang.
 
Pihak perusahaan mengestimasi pendapatan hingga USD22 miliar (setara Rp315,5 triliun) dari penjualan Paxlovid saja tahun ini. Namun untuk keseluruhan produk, total pendapatan diperkirakan mencapai USD102 miliar sepanjang 2022.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan