Kebocoran terjadi di pabrik milik LG Chem, sebuah perusahaan asal Korea Selatan, di kota Visakhapatnam, negara bagian Andhra Pradesh pada Kamis pagi. Ratusan pekerja pabrik jatuh sakit dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
Ribuan warga dari desa-desa di dekat pabrik juga telah dievakuasi. Dilansir dari laman BBC, Jumat 8 Mei 2020, sebelas korban meliputi empat wanita, lima pria, dan dua anak perempuan.
Otoritas setempat mengatakan, sebagian besar dari mereka yang dilarikan ke rumah sakit pada Kamis kemarin telah diizinkan pulang. Namun sekitar 120 lainnya masih dirawat dalam kondisi stabil.
Kebocoran gas terjadi saat pabrik bahan kimia itu kembali dibuka untuk kali pertama sejak 24 Maret. Pabrik sempat ditutup karena India memberlakukan kebijakan penguncian wilayah (lockdown) terkait pandemi virus korona (covid-19).
Pihak perusahaan mengaku tengah menginvestigasi insiden tersebut. Perusahaan juga berjanji akan mempercepat perawatan terhadap mereka yang terkena dampak kebocoran gas.
Penyebab kebocoran belum diketahui, namun otoritas hukum India melayangkan dakwaan atas pasal kelalaian berujung kematian.
"Sudah tidak ada lagi kebocoran, tapi bau bahan kimianya masih tercium. Mungkin baunya akan terus tercium selama beberapa waktu," kata wakil komisioner kepolisian Visakhapatnam, Gautam Sawang, kepada BBC Telugu.
Saat kejadian, warga sekitar mengaku mencium bau gas di pagi hari. Karena khawatir, mereka pun melarikan diri dari rumah masing-masing.
Mereka yang dilarikan ke rumah sakit mengeluhkan sensasi terbakar di bagian mata dan kesulitan bernapas. Kebocoran gas tersebut menyebar dalam radius sekitar tiga kilometer dari pusat pabrik.
Pada 1984, kebocoran gas kimia di sebuah pabrik pestisida di kota Bhopal, India, menewaskan ribuan orang. Tragedi itu disebut-sebut sebagai musibah industri terburuk di dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News