"Kondisi di lapangan masih sangat menantang, tapi kami melakukan segala yang kami bisa untuk menangani situasi saat ini," ujar MoD, dilansir dari laman Sky News.
Sabtu kemarin, koresponden Sky News melihat sekelompok personel paramiliter Inggris yang menarik sejumlah orang dari kerumunan di dekat bandara Kabul. Tim medis kemudian memeriksa beberapa dari mereka yang terbaring di tanah.
Petugas medis kemudian terlihat menutupi sejumlah korban tewas dengan kain putih.
Prajurit Inggris berada di sekitar bandara Kabul dalam membantu proses evakuasi. Sesuai janji London, evakuasi tidak hanya diperuntukkan bagi warga Inggris, namun juga Afghanistan.
Ribuan warga negara asing dan lokal menanti di luar Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul dalam upaya melarikan diri dari ancaman aksi kekerasan kelompok Taliban.
Baca: Bahrain Bersedia Jadi Titik Transit Evakuasi dari Afghanistan
Eksodus ini terjadi usai Taliban merebut ibu kota Kabul pada 15 Agustus lalu. Jatuhnya Kabul mengembalikan Afghanistan ke tangan Taliban, 20 tahun setelah kelompok tersebut berkuasa pada periode 1996-2001.
Sebelumnya, kericuhan di area bandara sudah terjadi tak lama usai Taliban menguasai Kabul. Sejumlah orang tewas dalam kericuhan, termasuk satu individu yang sisa-sisa jasadnya ditemukan di roda pesawat militer Amerika Serikat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
