"Badai siklon yang sangat hebat akan datang pada Senin, 17 Mei 2021 antara pukul 20.00 hingga 23.00 (waktu setempat) dengan kecepatan hingga 185 kilometer per jam," kata Departemen Meteorologi India, dilansir dari AFP.
Otoritas India memperingatkan badai dapat memicu gelombang hingga setinggi tiga meter di beberapa distrik pesisir Gujarat.
Topan yang terlihat besar dari citra satelit mengancam akan memperburuk krisis Covid-19 di India. Saat ini, Covid-19 di India menewaskan sedikitnya 4 ribu orang pada setiap harinya.
Sementara itu, Mumbai tengah tergenang banjir yang menyebabkan bandara ditutup selama beberapa jam. Warga Mumbai juga terpaksa harus berada di dalam rumah karena wilayah mereka terendam banjir.
Baca juga: Topan Tauktae Terjang India di Tengah Pandemi
Pihak berwenang mengevakuasi 580 pasien Covid-19 ke tempat yang lebih aman dari tiga rumah sakit lapangan yang terancam terkena banjir. Sedangkan di Gujarat, lebih dari 100 ribu orang dari 17 distrik dievakuasi.
"Semua pasien Covid-19 di rumah sakit dengan jarak lima kilometer dari pantai juga dievakuasi," kata pihak berwenang.
Pemerintah negara bagian Gujarat berusaha keras memastikan tidak akan ada pemadaman listrik di hampir 400 rumah sakit yang ditunjuk selama berlangsungnya banjir. "Untuk memastikan bahwa rumah sakit Covid-19 tidak menghadapi pemadaman listrik, 1.383 cadangan listrik telah dipasang," kata pejabat senior lokal, Pankaj Kumar.
Ia menambahkan 35 'koridor hijau' telah dibuat untuk pasokan oksigen ke rumah sakit. Menurutnya, protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak sosial, dan penggunaan alat-alat kebersihan, akan ditegakkan di tempat-tempat penampungan pengungsi.
"Ribuan personel tanggap bencana telah dikerahkan, sementara unit-unit dari penjaga pantai, Angkatan Laut, Angkatan Udara juga telah disiagakan," pungkas Menteri Dalam Negeri India, Amit Shah.
Negara dengan populasi 1,3 miliar orang melaporkan 4.100 kematian pada hari ini. Sebanyak 280.000 kasus covid-19 baru juga dilaporkan dalam 24 jam terakhir, menjadikan total hampir 25 juta. Angka ini dua kali lipat sejak 1 April lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News