Jepang meluncurkan roket H3 di hari Sabtu 17 Februari 2023, sekitar pukul 09.22 waktu Tokyo. (AFP/JIJI Press)
Jepang meluncurkan roket H3 di hari Sabtu 17 Februari 2023, sekitar pukul 09.22 waktu Tokyo. (AFP/JIJI Press)

Jepang Sukses Luncurkan Roket Baru H3 usai Kegagalan Tahun Lalu

Willy Haryono • 17 Februari 2024 14:03
Tokyo: Jepang berhasil meluncurkan roket generasi terbaru H3 pada hari Sabtu ini, 17 Februari 2024, mengembalikan program satelitnya ke jalur yang benar setelah mengalami beberapa kemunduran termasuk kegagalan peluncuran perdana roket tersebut tahun lalu.
 
Mengutip dari The Telegraph Online, peluncuran kali ini juga menandai kemenangan kedua berturut-turut bagi Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang (JAXA) setelah pendaratnya di bulan, SLIM, mencapai pendaratan "presisi" bulan lalu.
 
Sebagai pemain yang relatif kecil di bidang luar angkasa dalam bidang jumlah peluncuran, Jepang berupaya merevitalisasi programnya dengan bermitra dengan Amerika Serikat untuk melawan Tiongkok.

H3 "berhasil lepas landas" pada pukul 09:22 waktu Tokyo (0022 GMT) dan "berada di jalurnya" dengan mesin bekerja dengan baik, kata JAXA dalam siaran langsung yang menunjukkan para ilmuwan saling bertepuk tangan dan berpelukan di Pusat Luar Angkasa Tanegashima di Jepang bagian selatan.
 
Semua muatannya – dua mikrosatelit dan satu satelit tiruan – berhasil dilepaskan, kata badan tersebut.
 
H3 akan menggantikan H-IIA yang telah berusia dua dekade. JAXA dan kontraktor utama Mitsubishi Heavy Industries berharap biaya yang lebih rendah dan kapasitas muatan yang lebih besar akan membantu mereka memenangkan pesanan peluncuran dari klien global.
 
"Ini sungguh bagus. Butuh beberapa waktu bagi program ini untuk mencapai titik ini, namun dengan peluncuran ini mereka akan menerima pertanyaan dari seluruh dunia," kata Ko Ogasawara, seorang profesor dari Universitas Sains Tokyo.
 
Penerbangan pertama H3 pada Maret lalu berakhir dengan penghancuran roket dari pusat kendali selang 14 menit setelah lepas landas karena mesin tahap kedua gagal menyala. JAXA mencantumkan tiga kemungkinan gangguan listrik dalam tinjauan yang dirilis di bulan Oktober, tetapi tidak dapat mengidentifikasi penyebab langsungnya.
 
H3 dengan panjang 63 meter dirancang untuk membawa muatan 6,5 metrik ton ke luar angkasa dan mengurangi biaya per peluncuran hingga lima miliar yen dengan mengadopsi struktur yang lebih sederhana dan elektronik kelas otomotif. Sebagai perbandingan, H-IIA menelan biaya sekitar 10 miliar yen per peluncuran.
 
Pemerintah Jepang berencana meluncurkan sekitar 20 satelit dan wahana dengan roket H3 di tahun 2030. H3 dijadwalkan mengirimkan penjelajah bulan untuk proyek gabungan LUPEX Jepang-India di tahun 2025 serta pesawat ruang angkasa kargo untuk program eksplorasi bulan Artemis yang dipimpin AS pada 2025.
 
Permintaan peluncuran satelit meroket berkat munculnya kendaraan komersial yang terjangkau seperti Falcon 9 milik SpaceX yang dapat digunakan kembali dan sejumlah roket baru yang sedang diuji tahun ini.
 
Bulan lalu menandai keberhasilan penerbangan perdana roket Vulcan milik United Launch Alliance, yang merupakan perusahaan patungan antara Boeing dan Lockheed Martin. Badan Antariksa Eropa juga berencana meluncurkan Ariane 6 berbiaya rendah untuk pertama kalinya tahun ini.
 
Baca juga:  'Moon Sniper' Jepang Sukses Mendarat di Bulan
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan