Kabar ini muncul usai Presiden Gotabaya Rajapaksa memutuskan untuk mundur usai kediaman resminya diduduki para demonstran yang marah atas krisis ekonomi berkepanjangan di Sri Lanka.
"Rajapaksa akan mengakhiri kepresidenannya pada Rabu mendatang, setelah menyerahkan surat pengunduran diri kepada ketua parlemen (Mahinda Yapa Abeywardena)," tulis laporan The Daily Mirror, Senin, 11 Juli 2022.
"Sebuah keputusan telah diambil untuk menggelar pemilu presiden dan parlemen sebelum Maret tahun depan," sambung laporan tersebut.
Sebelumnya, Rajapaksa secara resmi mengonfirmasi kesediaannya untuk mengundurkan diri di tengah desakan warga. Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe juga mengutarakan hal serupa, usai kediamannya dibakar massa.
Istana kepresidenan Sri Lanka telah diduduki massa sejak Sabtu kemarin. Para demonstran berdatangan dari berbagai penjuru Sri Lanka, yang sengaja datang ke ibu kota Kolombo untuk mendesak pengunduran diri Rajapaksa.
Menurut laporan media lokal, Rajapaksa telah melarikan diri ke sebuah kapal Angkatan Laut Sri Lanka. Namun hingga kini, konfirmasi mengenai keberadaan pasti Rajapaksa belum diketahui.
Ratusan pengunjuk rasa mengaku akan terus menduduki kediaman presiden dan perdana menteri Sri Lanka hingga kedua pemimpin tersebut mengundurkan diri.
"Perjuangan kami belum berakhir," kata seorang pemimpin mahasiswa Lahiru Weerasekara. "Kami tidak akan menyerah hingga (Rajapaksa) mengundurkan diri," ungkapnya.
Baca: Potret Warga Sri Lanka Ambil Alih Istana Kepresidenan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News