PM Sri Lanka akan mengundurkan diri usai rumahnya digeruduk massa protes./AFP
PM Sri Lanka akan mengundurkan diri usai rumahnya digeruduk massa protes./AFP

Presiden Sri Lanka akan Mengundurkan Diri 13 Juli Mendatang

Marcheilla Ariesta • 10 Juli 2022 09:48
Kolombo: Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa mengumumkan pengunduran dirinya beberapa jam setelah kediamannya digeruduk massa. Pengunjuk rasa melampiaskan rasa frustrasi mereka akibat krisis ekonomi yang sangat parah di negara itu.
 
Ratusan ribu orang berkumpul di ibu kota Kolombo untuk menuntut pemerintah bertanggung jawab atas kesalahan pengelolaan keuangan negara, dan atas kekurangan pangan dan bahan bakar yang melumpuhkan.
 
Setelah menyerbu gerbang istana kepresidenan, kerumunan pengunjuk rasa berjalan melalui kamarnya, dengan beberapa di antara kerumunan yang riuh melompat ke kolam kompleks kediaman presiden.

Sebagian lain terlihat tertawa dan bersantai di kamar tidur yang megah di kediaman itu, dengan salah satu mengeluarkan apa yang dia klaim sebagai celana dalam Rajapaksa.
 
Di waktu yang hampir bersamaan, Rajapaksa naik kapal angkatan laut di pelabuhan Kolombo. Ia dibawa ke perairan selatan pulau itu, di mana ia mengumumkan akan mengundurkan diri.
 
"Untuk memastikan transisi damai, presiden mengatakan akan mundur pada 13 Juli mendatang," ucap Ketua Parlemen Mahinda Abeywardana, dikutip dari AFP, Minggu, 10 Juli 2022.
 
Baca juga: Rumahnya Diserbu Warga, Presiden Sri Lanka Melarikan Diri
 
Rajapaksa harus dikeluarkan dari kediamannya oleh pasukan yang melepaskan tembakan ke udara untuk mencegah kerumunan orang di luar.
 
Segera setelah mereka menyerbu istana presiden, kantor pinggir laut Rajapaksa di dekatnya juga jatuh ke tangan para pengunjuk rasa.
 
Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe, orang pertama yang menggantikan Rajapaksa, mengadakan pertemuan dengan para pemimpin politik. Ia mengatakan presiden bersedia mundur untuk membuka jalan bagi pemerintah persatuan.
 
Namun, gagal menenangkan pengunjuk rasa. Mereka malah membakar kediamannya.
 
Rekaman yang dibagikan di media sosial menunjukkan kerumunan bersorak-sorai atas kobaran api, yang terjadi tak lama setelah detasemen keamanan yang menjaga Wickremesinghe menyerang beberapa wartawan di luar rumah.
 
Tidak ada korban yang dilaporkan dalam kebakaran sejauh ini, dan polisi mengatakan Wickremesinghe dan keluarganya sedang pergi pada saat itu.
 
Pasukan keamanan berusaha untuk membubarkan kerumunan besar yang telah mengerumuni distrik administratif Kolombo pada hari sebelumnya, dengan puluhan terluka akibat bentrokan tersebut.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan