"Kami sebagai G7, mendesak pembebasan seluruh sandera dengan segera dan tanpa syarat," kata pernyataan gabungan menlu G7, seperti dilansir dari laman La Prensa Latina pada Selasa, 28 November 2023.
"Kami menekankan hak Israel untuk membela diri dan rakyatnya, sesuai dengan hukum internasional, dalam upaya mencegah terulangnya kembali kekerasan serangan 7 Oktober," tambah mereka.
Pernyataan G7 disampaikan satu hari setelah Hamas membebaskan 10 sandera Israel dan dua warga Thailand di hari kelima perjanjian gencatan senjata. Sementara Israel membebaskan 15 perempuan dan 15 anak-anak di hari yang sama.
G7 memuji posisi kepemimpinan Qatar dan Mesir, selain AS, dalam memediasi perang Israel-Hamas dan mengkoordinasikan bantuan kemanusiaan untuk Gaza selama gencatan senjata.
"Pengaturan ini merupakan langkah penting untuk memulangkan semua sandera yang tersisa dan mengatasi krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di Gaza," kata para menlu G7.
"Setiap upaya harus dilakukan untuk memastikan dukungan kemanusiaan bagi warga sipil, termasuk makanan, air, bahan bakar, dan persediaan medis," sambung mereka.
Para menlu G7 mengatakan bahwa mereka menegaskan kembali komitmen terhadap Negara Palestina sebagai bagian dari Solusi Dua Negara yang mereka yakini dapat membuat Israel dan Palestina hidup berdampingan secara damai.
G7, yang saat ini diketuai Jepang, mengadakan pertemuan di Tokyo pada awal November lalu, dengan fokus pada konflik antara Israel dan Palestina. (Alya Sekar Ayu)
Baca juga: Israel Bebaskan 30 Tahanan Palestina di Hari Kelima Gencatan Senjata
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News