"Buku pelajaran ini mendefinisikan penjajahan Jepang sebagai langkah menuju peradaban dan kesejahteraan," tulis artikel di KCNA pada Minggu, 4 April 2021.
"Jepang telah melakukan penjajahan sebagai basis atas strategi militer, dan mereka akan melakukan apapun demi mencapai tujuan," sambungnya.
KCNA menegaskan Jepang juga "tanpa malu-malu" telah mengaburkan sejarah dan berusaha menanamkan bibit militerisme di kalangan pelajar. Menurut Korut, Jepang ingin kembali mewujudkan mimpi lamanya, yakni membangun blok ekonomi dan militer di Asia Timur dengan Negeri Sakura sebagai pemimpinnya.
Selain itu, KCNA juga memperingatkan bahwa Jepang dapat memicu perang baru di Asia jika terus memperkuat militer dan memperluas pengaruhnya di luar negeri.
Komite Penilaian Buku Pelajaran di bawah Kementerian Pendidikan Jepang telah meloloskan 296 buku untuk siswa sekolah menengah atas pada Selasa kemarin. Ratusan buku pelajaran itu akan mulai digunakan tahun depan.
Korea Selatan juga mengecam Jepang atas klaim gugus pulau Dokdo di buku pelajaran tersebut. Seoul juga mendesak Tokyo untuk mengangkat isu-isu terkait korban perbudakan seksual di era kolonial dulu.
Dokdo, gugus pulau di ujung timur Korsel, sejak lama telah menjadi pemicu ketegangan antar kedua negara. Selama ini, Jepang berusaha menekankan klaim atas Dokdo melalui dokumen kebijakan, pernyataan publik, dan buku pelajaran sekolah.
Korsel secara efektif telah menguasai Dokdo sejak terbebas dari penjajahan Jepang di tahun 1945.
Baca: Korsel Siap Berdialog dengan Jepang soal Sengketa Sejarah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id