Kongres Amerika Serikat, berdasarkan Undang-Undang Hubungan Taiwan, mewajibkan pasokan senjata ke pulau berpemerintahan sendiri itu untuk pertahanannya.
Pemerintahan AS melakukan hal tersebut melalui penjualan dan bukan bantuan langsung. Namun, pada Agustus lalu, Washington untuk pertama kalinya menyetujui bantuan militer langsung AS ke Taiwan, di bawah program bantuan yang ditujukan kepada pemerintah asing.
"Meskipun Tiongkok mendapat tentangan keras, pemerintah AS bertekad untuk memberikan senjata kepada Taiwan dan itu sangat merugikan kedaulatan dan kepentingan keamanan kami," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning, dilansir dari TRT World, Jumat, 15 September 2023.
"Dan AS semakin mengambil jalan yang salah dan berbahaya dalam mempersenjatai Taiwan," lanjut Mao Ning.
Dia mengatakan, Lockheed Martin adalah kontraktor utama dalam penjualan senjata AS ke Taiwan yang berlangsung pada 24 Agustus. Sedangkan Northrop Grumman telah mengambil bagian dalam penjualan tersebut "berkali-kali".
"Sesuai dengan Undang-Undang Anti Sanksi Asing RRT, Tiongkok telah memutuskan untuk menjatuhkan sanksi terhadap dua perusahaan militer AS di atas," katanya memakai nama resmi Tiongkok.
Mao mengatakan, Tiongkok mendesak Amerika Serikat untuk berhenti menjual senjata ke Taiwan.
“Jika tidak, hal ini pasti akan mendapat tanggapan tegas dan kuat dari Tiongkok,” tambahnya.
Tiongkok, yang memiliki kekuatan diplomatik dan militer yang semakin tegas, mengatakan pulau Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri adalah bagian dari wilayahnya dan telah berjanji untuk merebutnya kembali, jika perlu dengan kekerasan.
Baca juga: Taiwan dapat Bantuan Militer Rp5,2 Triliun dari AS
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News