Dilaporkan pada Selasa, 11 April 2023, kontrak itu disepakati untuk mengembangkan dan memproduksi massal rudal jarak jauh untuk ditempatkan pada awal 2026, khususnya di tengah meningkatnya kekhawatiran akan meningkatnya kekuatan militer Tiongkok .
“Kontrak tersebut mencakup versi yang disempurnakan dari rudal Tipe 12 Mitsubishi untuk peluncuran darat, laut dan udara, dan rudal balistik hipersonik untuk pertahanan pulau-pulau terpencil,” kata pihak kementerian, seperti dikutip Channel News Asia, Kamis 13 April 2023.
“Produksi massal rudal darat-ke-kapal Tipe 12 dan rudal luncur hipersonik akan dimulai tahun ini,” imbuh pernyataan itu.
Tetapi, para pejabat menolak untuk memberikan rincian jumlah rudal yang akan diproduksi. Namun, produksi diperkirakan akan meningkat secara bertahap selama lima tahun ke depan.
Pejabat Kementerian mengatakan keterbatasan lahan di dalam negeri menjadi alasan Jepang berencana untuk mengadakan uji coba rudal pra-penyebaran di pangkalan militer di Amerika Serikat.
Menangkal Tiongkok
Rencana pembangunan didasarkan pada Strategi Keamanan Nasional baru yang diumumkan Jepang pada bulan Desember ketika berusaha untuk secara signifikan meningkatkan kekuatan militernya untuk mencegah potensi ancaman dari Tiongkok, Korea Utara dan Rusia.Strategi baru itu termasuk mengembangkan kemampuan serangan pendahuluan, terobosan tajam dari komitmen pascaperang Jepang untuk membatasi militernya untuk membela diri.
Jepang telah memperkuat pertahanan di barat daya dan baru-baru ini menempatkan unit rudal di pulau-pulau terpencil. Hal itu dilakukan sebagai pencegahan jika terjadi keadaan darurat yang melibatkan Taiwan. Namun, penduduk Okinawa terlibat atas langkah itu karena khawatir terlibat dalam konflik.
Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan, Jepang juga membeli 400 rudal jelajah Tomahawk jarak jauh buatan AS yang mampu mencapai target hingga 1.600 kilometer jauhnya untuk ditempatkan mulai tahun 2026. Tomahawk adalah stop gap sementara Mitsubishi yang bekerja untuk meningkatkan dan memperluas jangkauan misilnya.
Jepang berencana untukmenggan dakan pengeluaran militernya selama lima tahun ke depan menjadi 43 triliun yen. (Vania Augustine Dilia)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News