Menurut banyak warganet di Tiongkok, korban jiwa berjatuhan karena para penghuni bangunan di Xinjiang tersebut tidak dapat melarikan diri dengan cepat karena terhalang kebijakan penguncian (lockdown) Covid-19.
Aksi protes pun meletus di Urumqi, Xinjiang, dan juga di ibu kota Beijing sejak Jumat kemarin. Hari ini, aksi protes serupa dalam menentang lockdown Covid-19 berlangsung di Shanghai.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dikutip dari The Globe and Mail, para pedemo di Shanghai sudah berkumpul di Jalan Wulumuqi sejak Sabtu malam. Mereka mengenang korban tewas kebakaran di Xinjiang sepanjang malam, dan berunjuk rasa keesokan paginya.
"Cabut lockdown di Urumqi, cabut lockdown di XInjiang, cabut lockdown di seluruh Tiongkok!" teriak para pengunjuk rasa di Shanghai, menurut keterangan dari sebuah video yang menyebar di media sosial.
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi mata dan tayangan video, sebuah grup terdengar berteriak, "jatuhkan Partai Komunis Tiongkok, jatuhkan Xi Jinping, bebaskan Urumqi!" Seruan tersebut merupakan aksi protes langka terhadap kepemimpinan di Tiongkok.
Saat ini Tiongkok sedang menghadapi lonjakan kasus harian Covid-19 di banyak wilayah. Banyak pemerintah daerah memberlakukan lockdown dan berbagai pembatasan dalam upaya mematuhi kebijakan "Nol-Covid" yang selama ini diserukan Beijing.
Kebijakan ketat tersebut masih diberlakukan meski saat ini sudah banyak negara di dunia yang mencoba hidup berdampingan bersama Covid-19.
Baca: Aksi Protes Lockdown Covid-19 Meletus di Xinjiang dan Beijing
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id