Dua vaksin tersebut merupakan buatan Universitas Oxford di Inggris dan Inovio Pharmaceuticals asal Amerika Serikat.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa kedua vaksin tersebut bisa diuji coba kepada hewan. Uji coba ini merupakan langkah fundamental dalam mencari vaksin covid-19 yang dapat digunakan untuk manusia.
Agensi Sains Nasional Australia sedang mengamati apakah pemberian dua vaksin tersebut berjalan sukses, dan apakah nantinya aman untuk dicobakan kepada manusia.
Hewan uji coba kedua vaksin adalah sejenis musang, yang memiliki mekanisme mirip manusia terkait penularan virus.
Jane Halton, kepala Koalisi Inovasi Persiapan Epidemi Australia (CEPI), mengatakan bahwa eksperimen dua vaksin ini merupakan terobosan dalam mengalahkan covid-19.
"Eksperimen ini sangat signifikan," kata Halton, dilansir dari laman Voice of America, Minggu 5 April 2020.
Saat ini sejumlah perusahaan global sedang berlomba membuat vaksin covid-19. Banyak perusahaan ini tidak bergerak sendiri, dan memilih untuk bekerja sama untuk mempercepat proses pembuatan vaksin.
Menurut keterangan sejumlah peneliti Australia, biasanya membutuhkan waktu hingga dua tahun untuk menguji coba sebuah vaksin kepada hewan. Untuk kali pertama, vaksin baru dapat diuji coba kepada hewan hanya dalam kurun waktu dua bulan.
Namun, sejumlah pakar memprediksi kedua vaksin itu mungkin tidak akan tersedia secara massal hingga 2012, karena masih harus melewati sejumlah proses agar dapat memenuhi standar internasional.
Berdasarkan data terbaru Universitas Johns Hopkins hingga Minggu petang, total kasus covid-19 di kancah global telah melampaui 1,2 juta. Sementara angka kematian global akibat covid-19 telah melewati 64 ribu, dengan jumlah pasien sembuh mencapai 247.844.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News