Kim Jong-un bersama para ibu-ibu Korea Utara, meminta mereka melahirkan lebih banyak anak untuk menghentikan tren penurunan populasi. (KCNA)
Kim Jong-un bersama para ibu-ibu Korea Utara, meminta mereka melahirkan lebih banyak anak untuk menghentikan tren penurunan populasi. (KCNA)

Tangis Kim Jong-un Mohon Perempuan Korut Punya Lebih Banyak Anak

Marcheilla Ariesta • 06 Desember 2023 14:37
Pyongyang: Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un menangis di ribuan ibu-ibu di negaranya. Ia memohon pada mereka untuk memiliki lebih banyak bayi.
 
Permohonan Kim Jong-un dilakukan untuk menghentikan penurunan angka kelahiran di negara komunis tersebut.
 
Sang diktator terlihat menyeka matanya dengan saputangan dalam sebuah permohonan yang dirancang khusus kepada para wanita yang berkumpul pada Pertemuan Ibu Nasional di Pyongyang pada hari Minggu.

"Ibu-ibu tersayang, mencegah penurunan angka kelahiran dan pengasuhan anak yang adalah tugas rumah tangga yang perlu kita tangani saat bekerja dengan para ibu," katanya dalam pertemuan tersebut, dilansir dari The Independent, Rabu, 6 Desember 2023.
 
Ia menambahkan, Korut saat ini sedang dihadapkan pada sejumlah 'tugas sosial yang harus diselesaikan oleh para ibu'.
 
"Tugas-tugas ini termasuk membesarkan anak-anak mereka sehingga mereka akan dengan teguh meneruskan revolusi kita, menghilangkan praktik-praktik non-sosialis yang semakin meningkat akhir-akhir ini, meningkatkan keharmonisan keluarga dan persatuan sosial, membangun cara hidup budaya dan moral yang sehat, menjadikan kebajikan-kebajikan komunis dan sifat-sifat membantu dan memimpin satu sama lain untuk maju mendominasi masyarakat kita, menghentikan penurunan angka kelahiran, dan merawat anak-anak dengan baik serta mendidik mereka secara efektif," katanya.
 
"Ini adalah urusan keluarga kita bersama, yang perlu kita selesaikan dengan bergandengan tangan dengan ibu kita," sambung dia.
 
Dana Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan bahwa pada tahun 2023, tingkat kesuburan, atau jumlah rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang wanita di Korea Utara, berada pada angka 1,8, di tengah penurunan angka tersebut selama beberapa dekade terakhir.
 
Tingkat kesuburan masih lebih tinggi dibandingkan beberapa negara tetangga Korea Utara, yang juga sedang bergulat dengan tren penurunan serupa.
 
Korea Selatan mengalami penurunan tingkat kesuburan ke rekor terendah 0,78 tahun lalu, sementara Jepang mengalami penurunan menjadi 1,26.
 
Menurunnya angka kelahiran di Korea Selatan telah menyebabkan kekurangan dokter anak, sementara satu kota mengadakan acara perjodohan untuk meningkatkan angka kelahiran.
 
Korea Utara, yang berpenduduk sekitar 25 juta orang, dalam beberapa dekade terakhir juga harus menghadapi kekurangan pangan yang serius, termasuk kelaparan mematikan pada tahun 1990an, yang sering kali disebabkan oleh bencana alam seperti banjir yang merusak hasil panen.
 
Korea Utara menerapkan program pengendalian kelahiran pada tahun 1970-80an untuk memperlambat pertumbuhan populasi pascaperang. 
 
Tingkat kesuburan negara tersebut mencatat penurunan besar setelah terjadinya bencana kelaparan pada pertengahan tahun 1990an yang diperkirakan telah menewaskan ratusan ribu orang, menurut Hyundai Research Institute yang berbasis di Seoul dalam sebuah laporan pada bulan Agustus.
 
“Mengingat Korea Utara kekurangan sumber daya dan kemajuan teknologi, maka negara ini akan menghadapi kesulitan untuk menghidupkan kembali dan mengembangkan industri manufaktur jika tidak tersedia tenaga kerja yang cukup,” pungkas laporan lembaga tersebut.
 
Baca juga: Kim Jong-un Tinjau Foto Satelit Wilayah Sasaran, Termasuk Pangkalan AS di Hawaii
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan