“Pada pukul 05.30, Kamis, 2 Mei 2024, sebanyak 36 orang tewas, dan 30 orang terluka,” lapor kantor berita pemerintah Xinhua, seraya menambahkan bahwa korban luka tidak dalam kondisi yang mengancam nyawa.
Jalan tersebut ambruk pada Rabu dini hari waktu setempat, ketika Tiongkok memulai libur besarnya pada Mei, yang secara umum merupakan salah satu waktu tersibuk dalam setahun di jalan raya.
Foto-foto dari udara menunjukkan salah satu sisi jalan raya S12 antara Kota Meizhou dan Kabupaten Dabu telah runtuh dan tanah di bawahnya runtuh, menyebabkan lumpur mengalir menuruni lereng bukit yang curam dan berhutan.
Stasiun penyiaran negara CCTV mengatakan insiden itu adalah “bencana geologi alam akibat hujan deras yang terus-menerus. Bentangan jalan sepanjang 17,9 meter ambruk, dan sejauh ini 23 kendaraan ditemukan di dalam lubang berlumpur.
Beberapa orang yang menyaksikan kejadian tersebut mengatakan kepada media lokal bahwa mereka mendengar “suara mobil jatuh” yang diikuti dengan “ledakan besar”.
“Kami berhenti dan keluar dari mobil untuk memeriksa dan tidak tahu bahwa jalan tersebut telah runtuh,” kata salah satu warga, dikutip dari Xinhua, Kamis, 2 Mei 2024.
Jalan raya ditutup di kedua arah dan sekitar 500 personel darurat termasuk petugas pemadam kebakaran dan ahli penyelamat ranjau dikerahkan ke lokasi untuk membantu operasi penyelamatan.
Foto-foto dari lokasi kejadian menunjukkan mobil-mobil rusak ditarik dari lumpur dengan derek raksasa, dan ekskavator bersiaga. Tim penyelamat juga melakukan pencarian dengan anjing dan alat pendeteksi kehidupan.
Upaya pencarian menjadi rumit karena hujan terus-menerus, serta pergerakan kerikil dan tanah di lokasi, sehingga menimbulkan risiko bagi para pekerja, kata seorang pejabat pemadam kebakaran kepada media Tiongkok.
Insiden ini merupakan yang terbaru dari serangkaian bencana terkait cuaca ekstrem di Guangdong dalam beberapa pekan terakhir.
Hujan deras bulan lalu memicu banjir di wilayah lain di provinsi tersebut yang menewaskan empat orang dan memaksa lebih dari 100.000 warga dievakuasi.
Pekan lalu, angin puting beliung melanda sebagian kota besar Guangzhou dan menewaskan lima orang.
Hujan deras yang terjadi kali ini jauh lebih deras dibandingkan perkiraan normalnya dan dikaitkan dengan percepatan perubahan iklim.
Baca juga: 4 Orang Tewas dan Puluhan Hilang akibat Hujan Deras di Tiongkok
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News