Presiden AS Joe Biden melakukan jumpa pers usai pertemuan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping./AFP
Presiden AS Joe Biden melakukan jumpa pers usai pertemuan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping./AFP

Usai Bertemu Xi Jinping, Biden: Tak Ada Permusuhan

Marcheilla Ariesta • 14 November 2022 23:32
Bali: Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan, tidak perlu ada Perang Dingin baru antara negaranya dan Tiongkok. Hal ini disampaikan, setelah pertemuan puncak selama tiga jam dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di Bali pada Senin,14 November 2022.
 
"Saya tidak berpikir akan ada upaya segera oleh Tiongkok untuk menyerang Taiwan," katanya, meskipun ada peningkatan retorika dan gerakan militer agresif oleh Beijing di Selat Taiwan.
 
Biden dan Xi mengadakan pertemuan yang sangat dinanti di sela-sela KTT G20 - negara-negara maju ekonomi global - di Bali.

Ia mengatakan, dirinya dan Xi berbicara terus terang, dan mereka setuju untuk mengirim diplomat serta anggota kabinet dari pemerintahan mereka untuk bertemu satu sama lain secara langsung menyelesaikan masalah yang mendesak.
 
Baca juga: Jabat Tangan Biden-Xi Jinping di Bali, Semoga Akur Selalu
 
Pertemuan itu adalah yang pertama bagi Biden dan Xi secara tatap muka sejak presiden AS tersebut terpilih pada 2020. Tampaknya, pertemuan keduanya mewakili 'pencairan' hubungan antara Washington dengan pesaing strategis terbesar dan musuh militer jangka panjangnya.
 
Biden mengatakan dia dan Xi juga membahas invasi Rusia yang goyah ke Ukraina. Ini adalah subjek sensitif, mengingat Tiongkok telah menjadi jalur kehidupan ekonomi Rusia setelah sanksi yang memutus hubungan perdagangan Moskow dengan sebagian besar negara demokrasi utama dunia, termasuk Amerika Serikat dan Uni Eropa.
 
"Kami menegaskan kembali keyakinan bersama kami bahwa ancaman atau penggunaan senjata nuklir sama sekali tidak dapat diterima," kata Biden pada konferensi pers singkat tersebut.
 
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin telah berulang kali menyatakan bahwa penggunaan senjata nuklir oleh Rusia di Ukraina akan berada dalam haknya, pertama kalinya dalam 70 tahun kekuatan nuklir secara serius mengancam penggunaan senjata atom untuk menambah peperangan konvensional.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan