PM Kishida menginspeksi sebuah pusat vaksinasi Covid-19 hari Senin ini, 31 Januari 2022, seiring keluarnya sebuah survei di surat kabar Nikkei. Dalam survei terlihat bahwa tingkat kepuasan publik Jepang terhadap PM Kishida turun enam poin ke angka 59 persen -- penurunan pertama sejak Oktober 2021.
Kepuasan publik atas penanganan Covid-19 pemerintahan PM Kishida juga turun ke angka 55 persen.
Dikutip dari The Straits Times, PM Kishida mengaku tidak sedang mempertimbangkan status darurat Covid-19 di Tokyo, meski angka kasus harian dan tingkat keterisian rumah sakit cenderung meningkat.
Baca: Covid-19 Melonjak, Jepang Larang Kedatangan Warga Asing Hingga Februari
Ibu kota Jepang saat ini sedang memberlakukan beberapa pembatasan Covid-19, termasuk seputar jam operasional restoran dan bar serta pengetatan penjualan minuman beralkohol.
Pemilu majelis tinggi Jepang dijadwalkan berlangsung pada Juli mendatang, yang dapat menentukan apakah PM Kishida dapat tetap bertahan sebagai pemimpin atau tidak. Jika PM Kishida mampu berjaya dalam pemilu mendatang, ia dapat berkuasa untuk dua tahun ke depan tanpa rasa khawatir.
"Kami akan meminta pemerintah-pemerinath daerah untuk mempercepat vaksinasi (booster)," ucap PM Kishida kepada awak media di pusat vaksinasi di distrik Otemachi.
Sekitar 97 persen distrik di ibu kota Tokyo diproyeksikan sudah selesai menyuntikkan booster pada akhir Februari mendatang. Vaksin booster itu akan diberikan ke warga berusia 65 tahun ke atas.
Walau hampir 80 persen warga Jepang telah menerima dua dosis vaksin Covid-19, hanya 2,7 persen yang sudah mendapat booster, menurut data dari website kantor perdana menteri. Angka 2,7 persen merupakan yang terendah di kalangan negara-negara maju lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News