Bendera Korea Utara (kiri) dan bendera Korea Selatan. (AFP)
Bendera Korea Utara (kiri) dan bendera Korea Selatan. (AFP)

Korut Abaikan Panggilan Hotline Korsel Terkait Latihan Militer

Willy Haryono • 11 Agustus 2021 08:11
Seoul: Korea Utara mengabaikan Korea Selatan yang mencoba melakukan panggilan telepon via jalur hotline. Pengabaian dilakukan beberapa jam usai adik perempuan pemimpin Korut Kim Jong-un, Kim Yo-jong, mengecam keras Korsel yang melakukan latihan militer dengan Amerika Serikat.
 
Isu latihan militer meningkatkan ketegangan antara Korsel dan Korut setelah hotline kedua negara dipulihkan beberapa pekan lalu.
 
Merespons latihan militer gabungan AS-Korsel, Kim Yo-jong menegaskan bahwa Utara akan memperkuat kemampuan serangannya.

Baca:  Korsel Latihan Militer dengan AS, Adik Kim Jong-un Lontarkan Cacian
 
Dua Korea secara teknis masih dalam status berperang setelah konflik keduanya hanya berakhir dengan gencatan senjata di tahun 1953. Dengan menggunakan hotline, kedua Korea biasanya saling menghubungi satu hingga dua kali sehari.
 
Dilansir dari laman BBC, Rabu, 11 Agustus 2021, Korut pernah memutus hotline dengan Korsel pada Juni 2020, setelah hubungan kedua negara memburuk usai konferensi tingkat tinggi. Tak lama setelahnya, Pyongyang juga menghancurkan sebuah kantor penghubung yang sebelumnya dibangun untuk meningkatkan komunikasi.
 
Hotline kedua Korea dipulihkan bulan lalu, setelah Presiden Korsel Moon Jae-in dan Kim Jong-un bertekad memulihkan hubungan.
 
Selasa kemarin, Korsel dan AS memulai latihan militer gabungan tahunan. Latihan dengan skala yang lebih besar dijadwalkan berlangsung pekan depan.
 
Latihan militer gabungan AS dan Korsel telah dikurangi intensitasnya dalam beberapa tahun terakhir demi negosiasi denuklirisasi dengan Korut. Namun Korut tidak puas hanya dengan pengurangan intensitas, dan meminta agar AS menarik seluruh pasukannya dari Semenanjung Korea.
 
Dalam sebuah pernyataan via media nasional, Kim mengatakan bahwa latihan terbaru (AS-Korsel) merupakan "ekspresi paling jelas terhadap kebijakan bermusuhan AS" terhadap Korut.
 
Seorang juru bicara kantor kepresidenan Korsel mengaku akan mengawasi langkah Korut ke depan usai pernyataan Kim tersebut.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan