Demonstran berunjuk rasa menentang kebijakan Pemerintah Australia terkait pencari suaka dan pengungsi. (SAEED KHAN / AFP)
Demonstran berunjuk rasa menentang kebijakan Pemerintah Australia terkait pencari suaka dan pengungsi. (SAEED KHAN / AFP)

Australia Akan Berhenti Kirim Pencari Suaka ke Papua Nugini

Willy Haryono • 06 Oktober 2021 13:58
Canberra: Pemerintah Australia akan berhenti mengirim pencari suaka ke Papua Nugini (PNG), satu dari dua negara yang dibayar Canberra untuk dijadikan tempat penampungan. Selain pencari suaka, Australia juga kerap mengirim pengungsi ke PNG.
 
Australia menyebut perjanjiannya dengan PNG akan berakhir tahun ini. Namun satu negara lainnya, Nauru, akan tetap dijadikan Australia sebagai tempat penampungan pencari suaka dan pengungsi.
 
"Kebijakan perlindungan perbatasan Australia tidak berubah," ucap Menteri Dalam Negeri Karen Andrews, dilansir dari laman BBC, Rabu, 6 Oktober 2021.

"Siapapun yang berusaha memasuki Australia secara ilegal dengan menggunakan kapal, akan dikembalikan atau dikirim ke Nauru," sambungnya, tanpa mengklarifikasi bahwa upaya mencari suaka adalah sesuatu yang legal di mata hukum.
 
Saat ini masih terdapat 120 pencari suaka dan pengungsi di PNG. Australia mengatakan mereka memiliki opsi untuk bermukim di sana, atau dipindahkan ke pusat detensi di Nauru.
 
Dalam delapant ahun terakhir, para pencari suaka yang dikirim Australia ke PNG telah mengalami aksi kekerasan, terlibat aksi mogok makan, dan kerusuhan. Bahkan sempat terjadi sebuah kasus pembunuhan yang dilakukan petugas keamanan terhadap pencari suaka asal Iran di PNG.
 
Secara total, 13 orang yang dikirim Australia ke PNG dan Nauru telah meninggal dunia akibat kekerasan, pengabaian akses kesehatan, dan bunuh diri.
 
Mantan pengungsi Thanus Selvarasa menilai penutupan detensi di PNG adalah "keputusan yang baik," namun terlambat dilakukan. Ia menyebut PNG bukan tempat yang aman bagi pencari suaka maupun pengungsi.
 
"Kami datang ke Australia untuk mencari suaka, tapi kami malah dikirim (ke pusat detensi). Mereka mengubah kebijakan setiap saat, dan bermain politik dengan nyawa kami," ucapnya.
 
Sejauh ini, Australia telah mengirim lebih dari 1.900 orang ke pusat penahanan di PNG. Australia menyebut mereka harus berada di sana sembari menanti proses pemeriksaan pengajuan suaka atau status pengungsi.
 
Baca:  Australia dan Papua Nugini Sepakat Tutup Kamp Tahanan Pengungsi di Pulau Manus
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan