"Virus ini telah menyebar ke seluruh dunia sebagai pandemi selama hampir dua tahun," kata Dr Catherine Smallwood, pejabat darurat WHO, dilansir dari BBC, Senin, 8 November 2021.
"Dari sudut pandang ilmiah, kecil kemungkinan virus itu tidak beredar di Turkmenistan," lanjutnya.
Turkmenistan adalah salah satu dari segelintir negara yang mengklaim tidak memiliki kasus virus korona, sama seperti Korea Utara. Komentar Smallwood mewakili pertanyaan publik negara itu karena semakin banyak kasus covid-19 yang dilaporkan secara informal di sana.
WHO mengandalkan data yang disediakan oleh pemerintah nasional untuk menginformasikan statistik virus korona secara global. Hingga baru-baru ini, organisasi tersebut mengulangi klaim Turkmenistan bahwa tidak ada kasus Covid-19 yang terdaftar di negara itu.
Baca juga: Bebas Virus Korona, Turkmenistan Akui Tak Sembunyikan Data
Smallwood mengatakan, badan tersebut tidak dapat mempertanyakan motif suatu negara dalam melaporkan kasus. Namun, lanjutnya, ini sudah seperti kewajiban dalam krisis kesehatan masyarakat global.
Ia menambahkan, saat ini lebih penting membangun dialog dengan pemerintahan Presiden Gurbanguly Berdymukhamedov ketimbang membuat pernyataan yang lainnya.
Analis mengatakan bahwa statistik resmi Turkmenistan tentang covid-19 tidak bisa diandalkan. "Salah satu alasannya karena sifat pemerintah yang sangat represif dan otokratis," kata Rachel Denber, wakil direktur divisi Eropa dan Asia Tengah di Human Rights Watch.
"Pemerintah Turkmenistan memiliki sejarah panjang menyembunyikan data dan sejarah panjang menghukum orang yang mengungkap kebenaran," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id