Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga saat berada di kediamannya di Tokyo pada 28 Mei 2021. (Behrouz MEHRI / POOL / AFP)
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga saat berada di kediamannya di Tokyo pada 28 Mei 2021. (Behrouz MEHRI / POOL / AFP)

Jepang akan Donasikan Tambahan Rp11,4 Triliun untuk COVAX

Willy Haryono • 02 Juni 2021 10:17
Tokyo: Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga berencana mengalokasikan tambahan USD800 juta atau setara Rp11,4 triliun untuk didonasikan ke COVAX, skema berbagi vaksin yang diinisiasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) beserta sejumlah mitranya.
 
Menurut laporan surat kabar Mainichi Shimbun pada Rabu, 2 Juni 2021, Jepang sebelumnya telah mengalokasikan USD200 juta kepada COVAX, dan dalam waktu dekat juga dijadwalkan mengumumkan donasi dalam bentuk vaksin Covid-19 ke inisiatif tersebut.
 
PM Suga dijadwalkan memimpin pertemuan daring terkait COVAX pada Rabu ini, yang juga akan diikuti Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris, filantrop Bill Gates, dan perwakilan dari negara-negara G7.

Pertemuan daring tersebut bertujuan mengisi kekurangan pendanaan COVAX sebesar USD1,7 miliar. Selain Jepang, diharapkan nantinya ada lebih banyak negara yang bersedia mendonasikan dana atau vaksin Covid-19 kepada COVAX.
 
Sementara itu, sejumlah anggota parlemen Jepang meminta pemerintah pusat untuk menyalurkan vaksin AstraZeneca yang dimiliki Negeri Sakura saat ini ke Taiwan. Sejauh ini, jumlah warga Taiwan yang sudah divaksinasi masih di bawah 2 persen dari total populasi 23,5 juta.
 
Otoritas kesehatan Jepang belum berencana menggunakan produk AstraZeneca di dalam negeri, karena saat ini masih mempunyai cukup pasokan vaksin Covid-19 dari merek lain.
 
Pemerintah Jepang tengah mempercepat program vaksinasi Covid-19 menjelang Olimpiade 2021. Salah satu upaya yang dilakukan adalah membangun beberapa pusat vaksinasi, termasuk yang diperuntukkan bagi orang lanjut usia.
 
Hingga akhir Mei lalu, baru sekitar 4,4 persen dari 125 juta penduduk Jepang yang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19. Di antara negara-negara maju, Jepang dianggap yang paling terlambat dalam hal vaksinasi Covid-19.
 
Baca:  Vietnam Ingin Produksi Vaksin Covid-19 untuk Didonasikan ke COVAX

Vaksin Slank untuk Indonesia

Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
 
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
 
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan