Menurut Duta Besar AS untuk Jepang Rahm Emanuel, Negeri Paman Sam mungkin akan mencari jalan alternatif untuk melawan sikap Tiongkok tersebut. Hal ini dia anggap sebagai ‘perang ekonomi’ yang sedang dilancarkan Tiongkok.
Tiongkok mengeluarkan sikap untuk melarang impor makanan laut dari Jepang lagi demi alasan keamanan terkait pembuangan air olahan PLTN Fukushima.
Dikutip dari BBC, tahun lalu Jepang mengekspor kerang ke Tiongkok seberat lebih dari 100.000 ton. Sementara pembelian pertama di bawah aturan AS hanya terbilang kecil, yakni kurang dari satu metrik ton kerang.
Dubes AS tersebut mengabarkan kepada kantor berita Reuters bahwa langkah terbaru Washington merupakan awal dari kontrak jangka panjang bagi seluruh jenis makanan laut.
Rencananya, pembelian dalam jumlah besar tersebut akan dialihkan untuk kebutuhan makanan personel militer AS serta dijual di toko-toko dan restoran di pangkalan militer di Jepang.
"Ini akan menjadi kontrak jangka panjang antara angkatan bersenjata AS dan sektor perikanan serta kerja sama di sini," ujar Emanuel, dilansir dari BBC, Selasa, 31 Oktober 2023.
"Cara terbaik yang telah kami buktikan dalam semua kasus untuk melemahkan paksaan ekonomi Tiongkok adalah dengan memberikan bantuan dan bantuan kepada negara atau industri yang menjadi sasaran," imbuh dia.
Pembelian makanan laut tersebut belum pernah dilakukan oleh militer AS di Jepang. Washington mungkin akan mempertimbangkan keputusan impor ikan dari Jepang dan Tiongkok.
Tanggapan Tiongkok
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Wang Wenbin, menanggapi pernyataan Emanuel: "Tanggung jawab diplomat adalah untuk meningkatkan persahabatan antar negara daripada menjelek-jelekkan negara lain dan menimbulkan masalah."Emanuel telah menyinggung isu terkait Tiongkok dalam beberapa bulan terakhir, mulai dari bidang ekonomi hingga perlakuan bisnis asing.
Komentarnya muncul saat beberapa pejabat tinggi AS, termasuk Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengunjungi Beijing untuk membahas hubungan kedua negara raksasa tersebut yang sedang mengalami ketegangan.
Sementara itu, terhitung lebih dari satu juta ton air limbah yang diolah terkumpul di pembangkit listrik tenaga nuklir di Fukushima setelah tsunami merusak wilayah itu pada tahun 2011.
Larangan impor dari Tiongkok tetap diberlakukan meski Jepng mengklaim air itu tetap aman, selain para ilmuwan juga menyetujuinya. Pengawas nuklir PBB turut menyetujui rencana tersebut.
Menurut Jepang, pembuangan air limbah serupa juga sering terjadi di PLTN Tiongkok dan Prancis.
Jepang mengaku secara aktif memberikan laporan yang menunjukkan air laut di dekat Fukushima tidak mengandung radioaktif.
Pada hari Minggu kemarin, para menteri perdagangan dari organisasi perkumpulan negara dengan ekonomi maju terbesar di dunia, Group of Seven (G7), menyerukan pencabutan terhadap larangan pembelian makanan Jepang. (Abdurrahman Addakhil)
Baca juga: Rusia: Jepang Gagal Beri Informasi Jamin Pembuangan Limbah Nuklir Aman
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News