"Pada Senin malam, hujan yang disebabkan badai petir menewaskan 35 orang dan melukai 230 lainnya di Jalalabad dan beberapa distrik di provinsi Nangarhar," ucap Quraishi Badloon, Kepala Departemen Informasi dan Budaya kepada kantor berita AFP, Selasa, 16 Juli 2024.
Banyak korban tertimpa pohon tumbang, dinding, dan atap rumah yang roboh akibat terjangan badai, kata Badloon.
"Ada kemungkinan korban jiwa akan bertambah," lanjutnya, seraya menambahkan bahwa korban luka dan puluhan jenazah telah dibawa ke rumah sakit daerah Nangarhar dan rumah sakit Fatima-tul-Zahra.
Sebelumnya di bulan Mei, banjir bandang telah menewaskan ratusan orang di Afghanistan dan membanjiri lahan pertanian di negara tersebut. Sekitar 80 persen penduduk Afghanistan bergantung pada sektor pertanian untuk bertahan hidup.
Para ilmuwan mengatakan bahwa perubahan iklim membuat bencana alam lebih sering terjadi dengan intensitas yang meningkat.
Baca juga: Banjir di Provinsi Ghor Afghanistan Tewaskan 50 Orang, Puluhan Hilang
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News