Pada Senin, 1 Januari 2024, terjadi gempa berkekuatan 7,6 magnitudo di Jepang. Tiga hari setelah gempa, tercatat 78 orang tewas akibat gempa.
Upaya pencarian korban gempa bumi masih terus dilakukan. Beberapa komunitas masyarakat di Jepang tengah masih terisolasi oleh jalan putus dan tanah longsor.
Baca: 105 WNI Berlindung di Tempat Penampungan Korban Gempa Jepang. |
Gempa terjadi diawali dengan guncangan utama yang kuat,kemudian diikuti oleh ratusan gempa susulan. Berdasarkan laporan pihak setempat, sekitar 330 orang terluka akibat gempa tersebut. Mereka juga menerbitkan daftar 51 orang yang belum dapat dikonfirmasi keberadaannya pada Kamis, 4 Januari 2024.
Keadaan pascagempa
Pemandangan kehancuran terlihat di kota pesisir Anamizu. Seperti mobil-mobil yang hancur di bawah beton yang runtuh dan fasad bangunan berlantai tiga yang ambruk.Ribuan tentara, petugas pemadam kebakaran, dan polisi dari seluruh Jepang menyusuri reruntuhan rumah-rumah kayu dan bangunan komersial yang roboh untuk mencari tanda-tanda kehidupan.
Sekitar 29.000 rumah tangga di prefektur Ishikawa tidak mendapatkan aliran listrik. Selain itu, lebih dari 110.000 rumah di Ishikawa dan dua wilayah tetangganya tidak mendapatkan aliran air.
Akses ke komunitas-komunitas kecil di wilayah Semenanjung Noto yang terkena dampak paling parah diblokir. Didalamnya, terdapat 300 orang yang menunggu bantuan di sebuah sekolah di kota Ooya, daerah Suzu.
Seorang wanita berusia 30-an tahun dengan tiga anak di Suzu menyampaikan kesulitannya kepada surat kabar Asahi Shimbun. "Bahkan jika saya memberikan makanan saya kepada anak-anak saya, itu sama sekali tidak cukup. Saya hampir tidak makan apa-apa selama dua hari terakhir," kata wanita usia 30-an dengan tiga anak dikutip dari Channel News Asia pada Kamis, 4 Januari 2024.
Di kota Nanao, polisi mengatur lalu lintas dan memperingatkan para pengemudi bahwa satu jalan utama ke Wajima, tempat tejadinya kebakaran besar meratakan seluruh area rumah kayu tradisional, telah diprioritaskan untuk kendaraan darurat. Mereka diminta untuk mempertimbangkan kembali perjalanan mereka atau berisiko menghadapi kemacetan lalu lintas yang parah.
Di pom bensin terdekat, meskipun tidak ada kekurangan bahan bakar, para pekerja mengatakan bahwa mereka tetap menjaga pasokan bensin.
Guncangan utama pada hari Senin menyebabkan gelombang tsunami setinggi 1,2 meter di Wajima, diikuti oleh serangkaian tsunami kecil di tempat lain. Satu orang dilaporkan tersapu tsunami di daerah Suzu, Noto, dan penjaga pantai sedang melakukan penyelidikan.
"Ini adalah situasi yang sangat sulit. Namun, dari sudut pandang melindungi nyawa, saya meminta Anda untuk melakukan segala upaya untuk menyelamatkan dan menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa pada malam ini, ketika 72 jam kritis bencana akan berlalu," kata Perdana Menteri, Fumio Kishida.
Jepang sering dilanda gempa bumi, namun kerusakannya tidak terlalu signifikan. Kerusakan dapat dicegah berkat regulasi bangunan ketat selama empat dekade terakhir.
Sedangkan, wilayah Noto mengalami peningkatan frekuensi dan kekuatan gempa dalam lima tahun terakhir. Gempa bawah laut tahun 2011 dengan kekuatan 9,0 Skala Richter di Jepang masih membayangi. Gempa tersebut menimbulkan tsunami mengerikan dan menewaskan 18.500 orang dan menyebabkan bencana nuklir di Fukushima. (Atika Pusagawanti)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News