Ini adalah "pelepasan terakhir untuk tahun fiskal yang berakhir di bulan Maret," lapor kantor berita Kyodo News yang berbasis di Tokyo.
Operator pembangkit listrik Tokyo, Electric Power Company Holdings Inc. (TEPCO), mengatakan bahwa pembuangan air radioaktif ini akan berlanjut untuk 17 hari ke depan. TEPCO menekankan bahwa pelepasan air ini sudah 'memenuhi standar yang ditetapkan pemerintah dan perusahaan utilitas."
Pekan lalu, Pemerintah Jepang mengeluarkan peringatan keras kepada TEPCO setelah terjadinya kebocoran air yang terkontaminasi dari PLTN Fukushima Daiichi.
Baca juga: Duh, 5.500 Liter Air Radioaktif Fukushima Bocor, Gak Bahaya Kah?
Langkah Tokyo yang memulai membuang air radioaktif yang telah diolah ke lautan pada Agustus lalu telah memicu kritik keras. Tiongkok, salah satu rival Jepang, memberlakukan larangan menyeluruh terhadap impor makanan laut dari Negeri Sakura.
PLTN Fukushima memiliki lebih dari 1 juta ton air limbah radioaktif yang telah diolah, dan akan dibuang dalam proses selama 30 tahun.
Pabrik tersebut terpaksa ditutup setelah menghadapi kecelakaan nuklir terbesar akibat gempa bumi dan tsunami di tahun 2011. Kebocoran PLTN Fukushima disebut sebagai yang terburuk sejak peristiwa Chernoby pada 1986.
Tiongkok mengatakan langkah Jepang membuat air limbah terkontaminasi nuklir ke laut menimbulkan risiko 'tidak hanya bagi kesehatan manusia, tetapi juga bagi lingkungan laut global dan kepentingan publik internasional."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News