Pyongyang: Media pemerintah Korea Utara, KCNA, mengatakan Korea Selatan berada dalam "kekacauan" dan lumpuh secara politik. Ini terkait atas upaya penyidik ??untuk melaksanakan surat perintah penangkapan bagi Presiden Yoon Suk Yeol yang dimakzulkan.
Laporan KCNA yang dikelola pemerintah tersebut merupakan komentar langka tentang kekacauan politik di Korea Selatan dalam beberapa minggu terakhir dan tidak menyertakan pejabat yang dikutip.
Yoon mengeluarkan dekrit darurat militer yang berlaku singkat bulan lalu, yang menyebabkan pemakzulannya, dan sekarang ia menghadapi penangkapan, pemenjaraan atau, yang terburuk, hukuman mati.
Penyidik ??memasuki kediaman presidennya pada hari Jumat pagi dalam upaya untuk melaksanakan surat perintah penangkapan tetapi terlibat dalam kebuntuan dengan pengawalnya.
"Di Korea Selatan yang merupakan boneka, pemakzulan yang belum pernah terjadi sebelumnya terjadi setelah insiden darurat militer pada 3 Desember," tulis KCNA, dikutip Channel News Asia, Jumat, 3 Januari 2025.
"Surat perintah penahanan dikeluarkan untuk presiden, melumpuhkan urusan negara dan semakin memperdalam kekacauan sosial dan politik,” lanjut mereka.
Media pemerintah Korea Utara sering menyebut para pemimpin dan lembaga Korea Selatan sebagai "boneka" sekutu keamanan utamanya, Amerika Serikat.
"Media asing mengkritik bahwa Korea Selatan telah semakin terjerumus dalam badai politik," imbuh KCNA.
Komentar tersebut dipublikasikan di surat kabar Korea Utara Rodong Sinmun, yang menurut kantor berita Korea Selatan Yonhap merupakan upaya nyata untuk menyoroti "stabilitas dibandingkan" pemerintah Korea Utara.
Pyongyang tidak mengomentari deklarasi darurat militer Yoon pada 3 Desember hingga seminggu setelah deklarasi tersebut gagal.
Hubungan antara kedua Korea telah berada pada salah satu titik terendah dalam beberapa tahun terakhir, dengan Korea Utara meluncurkan serangkaian rudal balistik tahun lalu yang melanggar sanksi PBB.
Korea Utara juga telah membombardir Korea Selatan dengan balon pembawa sampah sejak Mei, yang disebutnya sebagai pembalasan atas surat propaganda anti-Pyongyang yang dikirim ke utara oleh para aktivis.
Baca juga: Penyidik Korsel Gagal Jemput Paksa Yoon Suk Yeol
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id