Pertemuan 2+2 Jepang dan Amerika Serikat yang berlangsung di Tokyo, 16 Maret 2021. Foto: AFP
Pertemuan 2+2 Jepang dan Amerika Serikat yang berlangsung di Tokyo, 16 Maret 2021. Foto: AFP

Menlu AS Enggan Komentari Ucapan Bombastis Adik Kim Jong-un

Fajar Nugraha • 17 Maret 2021 11:05
Tokyo: Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken enggan komentari ucapan bombastis dari adik pemimpin Korea Utara (Korut). Kim Yo-jong sebelumnya memperingatkan AS untuk tidak memicu permusuhan dengan Korut.
 
Baca: Korut Ancam AS: Kalau Ingin Damai, Jangan Buat Kesal.
 
Kim Yo-jong menegaskan ancaman langsung Korut kepada AS dan Korea Selatan. "Kami mengambil kesempatan ini untuk memperingatkan pemerintahan baru AS, yang berusaha keras melakukan perbuatan tak menyenangkan di negeri kami," kata Kim Yo-jong melalui Kantor Berita Korut, KCNA, pada Selasa 16 Maret.
 
"Kalau AS ingin berada dalam keadaan damai selama empat tahun mendatang, pertama, lebih baik jangan sampai membuat kesal," tegas Kim Yo-jong.

Ketika ditanya masalah itu dalam konferensi bersama pertemuan 2+2 (two plus two) antara Menlu-Menhan AS dan Menlu-Menhan Jepang di Tokyo, tidak menjawab komentar Yo-jong tersebut.
 
Dalam pernyataan bersama, Blinken menyerukan lagi agar "denuklirisasi lengkap" terhadap Pyongyang dan memperingatkan persenjataan Korea Utara "menimbulkan ancaman bagi perdamaian dan stabilitas internasional".
 
Blinken mengatakan Washington masih memeriksa "apakah berbagai tindakan tekanan tambahan bisa efektif, apakah ada jalur diplomatik yang masuk akal" saat meninjau kebijakan AS tentang masalah tersebut.
 
"Kami menghubungi pemerintah Korea Utara melalui beberapa saluran, mulai pertengahan Februari, termasuk di New York. Sampai saat ini kami belum mendapat tanggapan dari Pyongyang," tambahnya.
 
"Ini menyusul lebih dari setahun tanpa dialog aktif dengan Korea Utara, meskipun banyak upaya oleh Amerika Serikat untuk terlibat,” tegas Blinken, dalam transkrip yang diterima dari Kemenlu AS oleh Medcom.id, Rabu 17 Maret 2021.
 
Keputusan Presiden Joe Biden untuk mengirim dua pejabat tinggi ke Asia telah ditafsirkan sebagai bukti tekad pemerintah untuk mengatur agenda di kawasan, khususnya dengan Tiongkok.
 
Bahkan sebelum Blinken dan Austin berangkat, mereka menjelaskan dalam sebuah opini bersama bahwa melawan tindakan Beijing di wilayah tersebut akan menjadi agenda utama mereka. Keduanya menegaskan bahwa AS harus bertindak tegas dan memimpin, jika tidak, Tiongkok akan melakukannya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan