Insiden tersebut dilaporkan terjadi akhir pekan lalu, ketika banyak orang muncul untuk Festival Layang-Layang Internasional di Gujarat.
Menurut petugas, ada beberapa kasus orang yang bersuka ria menggunakan benang tajam untuk menerbangkan layang-layangnya. Tali layang-layang berlapis kaca, juga dikenal sebagai manjha Tiongkok, dikatakan sebagai penyebab utama insiden tersebut.
Tali layang-layang tetap tersedia meskipun ada larangan penggunaannya.
"Layang-layang itu akhirnya terjerat di leher para korban, menyebabkan luka serius dan dalam beberapa kasus, kematian," lapor Press Trust of India (PTI), dikutip dari Channel News Asia, Rabu, 18 Januari 2023.
Mayoritas insiden melibatkan kendaraan roda dua dan penumpang pemboncengnya.
Baca juga: Pria India Kabur Usai Menginap 4 Bulan di Hotel Mewah, Total Tagihan Rp424 Juta!
Korban termuda dilaporkan adalah bocah berusia dua tahun. Lehernya terpotong tali layang-layang saat berkendara bersama ayahnya dengan kendaraan roda dua di kota Bhavnagar.
"Dia meninggal di rumah sakit pada hari Minggu," kata pejabat polisi India.
Dalam kasus lain, seorang gadis berusia tiga tahun meninggal saat berjalan pulang bersama ibunya di kota Visnagar. Dia dinyatakan meninggal saat tiba di rumah sakit terdekat.
Seorang anak berusia tujuh tahun juga meninggal setelah tenggorokannya robek oleh tali layang-layang saat mengendarai kendaraan roda dua bersama orang tuanya. Sementara tiga pria di kendaraan roda dua meninggal dengan cara yang sama.
Dalam insiden terpisah yang disebabkan oleh tali layang-layang, ada kasus orang terluka setelah jatuh dari ketinggian saat menerbangkan layang-layang, menurut layanan darurat.
"Ratusan burung dan hewan juga terluka karena tali itu," pungkas pejabat tersebut.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News