Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan, setidaknya 10 pesawat Tiongkok terbang melintasi garis median di Selat Taiwan pada Sabtu kemarin. Sepuluh pesawat itu meliputi enam tipe Shenyang J-11 dan empat J-16.
Tiongkok dan Taiwan berpisah di tahun 1949 setelah perang saudara, berakhir dengan Partai Komunis yang menguasai daratan utama Negeri Tirai Bambu.
Taiwan tidak pernah menjadi bagian dari Republik Rakyat Tiongkok, tetapi Beijing menegaskan bahwa pulau tersebut pasti akan bersatu kembali dengan daratan utama -- dengan kekuatan militer jika diperlukan.
Pemerintahan Tiongkok di bawah Presiden Xi Jinping meningkatkan upaya mengintimidasi Taiwan tahun ini. Tiongkok telah berulang kali mengirim pesawat jet tempur dan pembom di sekitar Selat Taiwan, dan bahkan menembakkan sejumlah rudal ke laut.
Sabtu kemarin, dikutip dari laman NBC News, militer Taiwan juga melihat empat jet Chengdu J-10, sebuah pesawat perang antikapal selam Y-8, dan tiga pengebom H-6 di barat daya pulau itu. Disebutkan bahwa tiga pesawat nirawak (drone) milik Tiongkok juga terdeteksi di area sekitarnya.
Dalam kongres Partai Komunis Tiongkok pada Oktober lalu, Presiden Xi Jinping berkukuh mengupayakan reunifikasi damai dengan Taiwan, namun tidak akan pernah mengesampingkan opsi kekuatan militer.
Pemerintah Taiwan di bawah kepemimpinan Presiden Tsai Ing-wen menentang klaim Negeri Tirai Bambu. Tsai menegaskan bahwa Taiwan tidak dapat menerima klaim kedaulatan Tiongkok, karena hanya masyarakatnya saja yang bisa menentukan nasib mereka sendiri.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id.
Baca: Tiongkok Tegaskan Kekuatan Militer Tetap Menjadi Opsi dalam Isu Taiwan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News