Militan PKK memiliki sejumlah markas di wilayah pegunungan di Irak utara. (Foto: SAFIN HAMED/AFP)
Militan PKK memiliki sejumlah markas di wilayah pegunungan di Irak utara. (Foto: SAFIN HAMED/AFP)

Serangan Drone Turki Tewaskan Dua Komandan Irak

Willy Haryono • 12 Agustus 2020 15:14
Baghdad: Militer Irak mengatakan dua komandan seniornya tewas dalam "serangan pesawat tanpa awak (drone) Turki" di wilayah utara. Sejak beberapa pekan terakhir, Turki melancarkan serangan di Irak bagian utara, dalam operasi yang diklaim Ankara sebagai perburuan "teroris."
 
Menurut keterangan militer Irak, serangan drone Turki mengenai sebuah kendaraan milik pasukan perbatasan Irak di area Bradost di utara Erbil.
 
"Serangan menewaskan dua komandan batalion dan satu sopir," ujar militer Irak, dikutip dari laman Al Jazeera, Rabu 12 Agustus 2020. Sejauh ini belum ada komentar dari Turki terkait serangan tersebut.

Kematian ini menandai kali pertamanya personel pasukan reguler Irak tewas dalam operasi lintas perbatasan yang dilakukan Turki sejak pertengahan Juni. Turki menyebut operasinya di Irak bagian utara bertujuan untuk memburu Partai Pekerja Kurdi (PKK). 
 
Irak sudah dua kali memanggil utusan Turki di Baghdad dalam memprotes operasi militer Ankara.
 
Turki membela kritikan terkait operasi di Irak, dengan mengatakan pemerintahan pusat di Baghdad dan juga otoritas Kurdi tidak berusaha menyingkirkan militan PKK. Ankara menuding PKK menggunakan wilayah Turki untuk melancarkan serangan ke Turki.
 
Ihsan Chalabi, wali kota Sidakan di provinsi Erbil, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa drone Turki "menyerang komandan perbatasan Irak saat mereka sedang bertemu dengan personel PKK."
 
Sejumlah saksi mata sempat melihat beberapa pertempuran di hari yang sama antara PKK dan pasukan Irak. Beberapa sumber lokal mengatakan kepada AFP bahwa serangan drone Turki mengenai sebuah pertemuan yang digelar pasukan Irak untuk meredam ketegangan.
 
Sedikitnya lima warga sipil tewas sejak Turki menggelar operasi lintas perbatasan di Irak sejak Juni lalu. Turki, Uni Eropa, dan Amerika Serikat, menganggap PKK sebagai organisasi teroris.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan