Kemenhan Jepang menambahkan, tabrakan tersebut menimbulkan sebuah lubang di Shimakaze, meski kapal tersebut masih bisa bergerak karena kerusakannya tidak terlalu parah.
Dikutip dari Al Jazeera, Selasa 31 Maret 2020, Menhan Jepang Taro Kono mengatakan bahwa insiden tersebut berlokasi sekitar 650 kilometer dari barat pulau Yakushima.
"Tidak ada personel yang terluka atau hilang, begitu juga di kapal penangkap ikan Tiongkok. Kami sedang memeriksa detailnya," tulis Kono di akun media sosial miliknya.
Saat ini, Kemenhan Jepang sedang memeriksa penyebab terjadinya tabrakan dan detail lainnya, termasuk pergerakan kedua kapal. Insiden berlokasi di perairan yang jauh dari area sengketa kedua negara.
Jepang dan Tiongkok bersengketa mengenai sejumlah pulau yang sama-sama diklaim keduanya. Jepang menyebut sejumlah pulang sengketa tersebut sebagai Senkaku, sedangkan Tiongkok melabelinya Diaoyu.
Dalam beberapa bulan terakhir, Jepang telah meningkatkan pertahanan militer terhadap pulau sengketa dengan membentuk sebuah unit polisi khusus yang dibekali senjata otomatis.
Unit polisi tersebut, berbasis di pulau Okinawa, siap dikerahkan ke area sengketa jika terjadi peristiwa "pendaratan ilegal oleh grup bersenjata."
Militer dan Penjaga Pantai Jepang telah meningkatkan posisi mereka di sekitar area sengketa. Namun ini merupakan kali pertama kepolisian Jepang membentuk sebuah unit khusus untuk menjaga area tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News