"Kantor Kepresidenan telah memutuskan untuk menyajikan produk makanan laut Korea dalam menu makan siang di kafetaria kami selama seminggu, dimulai dari hari Senin. Kami berharap bahwa masyarakat tidak akan ragu untuk menikmati produk makanan laut tanpa kekhawatiran," demikian pernyataan dari kantor kepresidenan, seperti dilaporkan oleh The Korea Times pada Selasa, 29 Agustus 2023.
Pada Kamis pekan lalu, Jepang mulai membuang air limbah nuklir yang telah diolah dari PLTN Fukushima ke Samudra Pasifik, tindakan ini menimbulkan protes di Jepang dan negara-negara tetangga, termasuk Tiongkok.
Kontaminasi Radioaktif
Bahkan, Tiongkok telah memblokir impor produk laut dari Jepang sebagai respons atas tindakan tersebut.Meskipun pemerintah Korea Selatan menyatakan bahwa secara ilmiah dan teknis tidak ada masalah yang ditemukan terkait pelepasan air radioaktif dari PLTN Fukushima, kekhawatiran tentang kontaminasi radioaktif pada ikan dan hasil laut lainnya tetap ada di masyarakat.
Makanan laut juga disajikan di kafetaria kantor kepresidenan. Kantor pusat mengatakan bahwa berbagai jenis seafood akan tersedia sepanjang minggu, dimulai dari irisan ikan mentah hingga makarel panggang.
"Jumlah orang yang makan di kafetaria hari ini adalah 1,5 kali lipat lebih banyak dari biasanya, termasuk banyak staf yang membatalkan janji makan siang mereka untuk makan di kafetaria," kata kantor kepresidenan.
Kekhawatiran Industri Perikanan
Di sisi lain, Kementerian Lingkungan Hidup Jepang mengatakan bahwa hasil uji air laut di sekitar PLTN Fukushima tidak menunjukkan adanya kadar radioaktif yang berbahaya. Sehari sebelumnya, Badan Perikanan Jepang juga mengumumkan bahwa sampel ikan yang berasal dari perairan sekitar PLTN Fukushima tidak mengandung radioaktivitas yang berlebihan.Meskipun demikian, industri perikanan masih khawatir bahwa konsumsi produk laut akan merosot tajam. Lee Jae-seok, pemilik restoran yang menghidangkan belut panggang di Seongdong, Seoul, mengatakan bahwa pelepasan air limbah nuklir dari PLTN Fukushima telah mengancam seluruh bisnis makanan laut.
"Persepsi negatif ini bisa menyebabkan penurunan besar dalam konsumsi produk laut secara keseluruhan. Ini akan sangat mempengaruhi kita semua. Saya khawatir tentang dampak buruk yang mungkin dihasilkan dari situasi ini pada pasar produk laut secara keseluruhan," ujarnya.
Sementara itu, Perdana Menteri Han mengindikasikan bahwa larangan impor produk perikanan dan makanan laut dari Fukushima akan tetap berlaku sampai kekhawatiran masyarakat mereda.
Baca juga: Staf Kedubes Jepang di Beijing Khawatir atas Gangguan Terkait Limbah Nuklir
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News