Nupur Sharma, politikus Partai BJP yang menghina Nabi Muhammad. Foto: Twitter
Nupur Sharma, politikus Partai BJP yang menghina Nabi Muhammad. Foto: Twitter

Imbas Penghinaan Nabi Muhammad, Partai BJP Perketat Aturan Tampil dalam Televisi

Fajar Nugraha • 08 Juni 2022 17:05
New Delhi: Setelah juru bicaranya dikecam habis-habisan melontarkan komentar menghina Nabi Muhammad, Partai Bharatiya Janata (BJP) menetapkan batasan baru bagi mereka yang ingin tampil dalam debat televisi. Akibat penghinaan yang dilontarkan Nupur Sharma, India kini dihadapkan pada reaksi internasional.
 
“Hanya juru bicara dan panelis resmi yang akan berpartisipasi dalam debat di televisi dan mereka akan ditugaskan oleh sel media,” ujar sumber dari Partai BJP, seperti dikutip NDTV, Rabu 8 Juni 2022.
 
“Para juru bicara telah diperingatkan agar tidak mengkritik agama apa pun, simbolnya atau tokoh agamanya,” ungkap sumber itu.

Baca: Ini Alasan Politikus India Nupur Sharma Hina Nabi Muhammad.
 
“Panelis BJP dilarang melewati batas selama diskusi panas. Mereka telah didesak untuk menahan bahasa mereka dan tidak menjadi gelisah atau bersemangat. Provokasi tidak boleh melanggar ideologi atau cita-cita partai,” tambah mereka.
 
BJP telah memerintahkan juru bicaranya untuk terlebih dahulu memeriksa topik diskusi TV, mempersiapkannya dan mencari tahu garis partai sebelum muncul di saluran mana pun.
 
"Juru bicara dan panelis partai harus tetap dalam agenda. Mereka tidak boleh jatuh ke dalam perangkap apa pun," kata sumber.
 
BJP juga ingin juru bicaranya untuk fokus pada pekerjaan kesejahteraan sosial pemerintah. Pemerintah terus memberikan pembelaan setelah komentar dua politikusnya memicu kecaman dari sedikitnya 15 negara.
 
Baca: Al Qaeda Ancam Serangan India Usai Politikus Hina Nabi Muhammad.
 
Nupur Sharma, yang telah diskors, membuat komentar selama debat TV sekitar 10 hari yang lalu. Dia mengatakan di Twitter bahwa komentarnya sebagai tanggapan atas "penghinaan" yang dibuat terhadap Dewa Siwa.
 
Pemimpin partai lainnya, Naveen Jindal, dikeluarkan karena memposting tweet tentang Nabi yang kemudian dia hapus. Pemerintah berusaha menjauhkan diri dari komentar tersebut dengan menggambarkannya sebagai "pandangan elemen pinggiran".
 
BJP pada Minggu mengatakan "sangat menentang ideologi apa pun yang menghina atau merendahkan sekte atau agama apa pun" dan "tidak mempromosikan orang atau filosofi semacam itu". Terlepas dari upaya pengendalian kerusakan, beberapa negara Muslim telah memanggil utusan India dan menuntut permintaan maaf atas komentar tersebut.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan